Selasa 22 Jan 2019 01:55 WIB

12 Penulis Indonesia akan Tampil di London Book Fair 2019

Paviliun Indonesia di London Book Fair 2019 mengangkat tema laut.

Suasana di London Book Fair 2017.
Foto: EPA
Suasana di London Book Fair 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 penulis Indonesia akan ditampilkan dalam pergelaran London Book Fair 2019. Acara ini diselenggarakan di London, 12 hingga 14 Maret 2019.

Ketua Harian Panitia Pelaksana Market Focus untuk London Book Fair, Laura Bangun Prinsloo mengatakan 12 penulis ini dipilih berdasarkan representasi keberagaman sektor literasi di Tanah Air. "Yang merefleksikan keberagaman daerah, agama, genre, dan usia yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat Indonesia," ujar dia.

Ke-12 penulis tersebut yakni Agustinus Wibowo, Clara Ng, Dewi Lestari, Faisal Oddang, Intan Paramadhita, Laksmi Pamuntjak, Leila S Chudori, Nirwan Dewanto, Norman Erikson Pasaribu, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, dan Sheila Rooswitha Putri.

Selain para penulis tersebut, juga akan tampil 20 narasumber lainnya yang akan mengisi acara program profesional. Untuk pameran tersebut telah terseleksi 450 judul buku yang akan dipamerkan dari pelaku industri penerbitan yang terdiri dari 23 penerbit buku, agen sastra, dan 10 produsen produk kreatif.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, mengatakan buku merupakan mata air yang mengaliri semua imajinasi dalam bentuk media lain. "Wajar jika buku mendapatkan perhatian khusus, karena selain dibaca, juga banyak yang diterjemahkan ke bentuk lain seperti games dan juga film," ujar Triawan.

Menurut Triawan semua itu merupakan kekayaan yang harus menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Hal itu juga dapat menjadi pelopor sektor ekonomi kreatif nasional untuk bisa bersaing dalam bidang ekonomi kontemporer.

"Acara ini akan menjadi momen penting dalam promosi dan terbukanya peluang pasar internasional. Tidak hanya untuk subsektor penerbitan, tetapi juga kolaborasi bersama antara sektor berbasis konten seperti film, musik, makanan dan lainnya," kata Triawan lagi.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, mengatakan ada anggapan keliru yang menyebutkan bahwa minat baca menurun. "Padahal justru sebaliknya, sekarang minat baca semakin meningkat terutama buku, karena orang jenuh dengan yang instan," ucap Hilmar.

Hilmar menjelaskan bahwa pameran itu merupakan kesempatan untuk memperlihatkan kekayaan literasi Indonesia kepada dunia. Tema yang akan dibawa Indonesia ke London Book Fair yakni mengenai laut. Konsep ini divisualisasikan ke dalam gelombang air, yang bergerak dinamis dari satu titik dan bergema luas.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement