Senin 21 Jan 2019 17:55 WIB

FSGI Setuju Informatika Jadi Mapel Pilihan

Informatika sebagai mapel pilihan itu jadi jalan tengah

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo (kanan) didampingi Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim menberikan keterangan catatan akhir tahun pedididkan 2017 di Gedung LBH Jakarta, Senin (26/12).
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo (kanan) didampingi Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim menberikan keterangan catatan akhir tahun pedididkan 2017 di Gedung LBH Jakarta, Senin (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) setuju Informatika dijadikan mata pelajaran pilihan untuk jenjang SMP dan SMA. Kebijakan tersebut dinilai tepat, daripada harus memaksakan semua sekolah wajib mengajarkan Informatika.

“Kita harus jujur belum semua sekolah di republik ini yang sudah memiliki fasilitas komputer dan internet. Informatika sebagai mapel pilihan itu jadi jalan tengah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim saat dihubungi Republika, Senin (21/1).

Dia menerangkan, sejatinya diera digitalisasi ini anak-anak sudah bisa mengakses informasi dan teknologi secara luas. Kendati demikian, untuk daerah-daerah 3T harus ada intervensi dari pemerintah terkait pengadaan sarana prasana.

“Ini urgent kalau daerah 3T harus ada afirmasi dari pemerintah,” kata dia.

(Baca: Sosialisasi Minim, FSGI: Banyak Kepsek tak Paham Skema PPDB)

Diketahui, mata pelajaran (mapel) Informatika dipastikan menjadi mapel pilihan bagi jenjang SMP dan SMA. Hal itu lantaran kualifikasi guru dan ketersediaan sarana dan prasarana di berbagai sekolah kurang memadai.

“Guru Informatika tersedia tidak banyak yang statusnya linier dan tersertifikasi,” kata Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Awaluddin Tjalla saat dihubungi Republika, Senin (21/1).

Untuk itu, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak memaksa sekolah untuk mengajarkan Informatika. Dalam implementasinya, belum semua sekolah melaksanakan informatika, bergantung pada kesiapan sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement