Kamis 17 Jan 2019 12:09 WIB

Perpustakaan AS Buat Autobiografi Digital Omar Ibnu Said

Perpustakaan AS yang berbasis di Washington mengoleksi 42 dokumen Omar Ibnu Said.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nur Aini
Omar Ibnu Said
Foto: Wikipedia
Omar Ibnu Said

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perpustakaan Kongres Amerika Serikat menerbitkan autobiografi Omar Ibnu Said dalam versi digital yang bisa diakses melalui situs daring. Kendati diterbitkan dalam versi digital, autobiografi Omar Ibnu Said tetap dalam bahasa Arab seperti naskah aslinya.

Perpustakaan yang berbasis di Washington itu mengkoleksi 42 dokumen karya Omar Ibnu Said termasuk 15 halaman di antaranya mengisahkan tentang Omar Ibnu Said sendiri. Autobiografi Omar Ibnu Said  itu pun tergolong langka. Perpustakaan Kongres Amerika telah memperoleh kumpulan naskah Umar Ibnu Said pada 2017. Tulisan Omar Ibnu Said banyak menyoroti tentang sejarah awal Islam dan muslim di Amerika Serikat.

Omar Ibnu Said merupakan seorang yang kaya dan berpendidikan dari etnis Fula yang kemudian menjadi budak di Amerika. Fula sendiri merupakan sebuah etnis di wilayah Sahel Afrika Barat. Pada 1831, Omar Ibnu Said mengisahkan pengalamannya dengan menulis autobiografi.

“Yang menjadi penting dari ini terletak pada kenyataan bahwa biografi semacam itu tak diedit, seperti yang dilakukan oleh budak lainnya yang ditulis dalam bahasa Inggris. Karena itu lebih jujur dan otentik,” kata Kepala bienag koleksi Afrika dan Timur Tengah Perpustakaan Kongres Amerika Serikat, Mary-Jane Deeb seperti dilansir Daily Sabah pada Kamis (17/1).

Deeb mengatakan dokumen karya Omar Ibnu Said itu mengungkapkan bahwa beberapa budak yang dibawa ke Amerika adalah pemeluk Islam. Autobiografi itu pun dinilai sumber sejarah yang unik dan menjadi sumber utama yang penting bagi yang  mencoba mempelajari hubungan antara muslim di Afrika Barat dan para budak yang terus mempraktikkan keyakinan terhadap Islam. Sementara itu, koleksi Omar Ibnu Said akan dibahas dalam sebuah program khusus oleh Perpustakaan Kongres Amerika pada 5 Februari mendatang bersamaan dengan perayaan bulan bersejarah bagi Afrika dan Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement