Jumat 09 Nov 2018 02:27 WIB

1.300 Peserta Ramaikan Kemah Besar Nasional Sako SPN 2018

Kegiatan ini bagian dari penguatan karakter para pelajar.

 Majelis Pembina Satuan Komunitas Nasional Sekawan Persada Nusantara Prasetyo Sunaryo saat membuka Kembesnas Sako SPN 2018
Foto: dok istimewa
Majelis Pembina Satuan Komunitas Nasional Sekawan Persada Nusantara Prasetyo Sunaryo saat membuka Kembesnas Sako SPN 2018

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG— Sebanyak 1.300 peserta yang berasal dari 10 provinsi di Indonesia turut serta dalam Kemah Besar Nasional (Kembesnas) Satuan Komunitas Persada Nusantara (Sako SPN) 2018. Kegiatan berlangsung di  bumi perkemahan Budi Mulya, kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, 7-9 November 2018.  

Majelis Pembina Satuan Komunitas Nasional Sekawan Persada Nusantara Prasetyo Sunaryo mengatakan, Pramuka merupakan perekat bangsa dan menjadi kekuatan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. 

Para anggota Pramuka, menurut dia, disiapkan untuk menjadi pemimpin Indonesia dimasa depan. “Pendidikan Pramuka itu melengkapi pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non informal di rumah,” kata dia saat menyampaikan pidato pembukaan mewakili Ka Kwarnas, dalam keterangannya, Kamis (9/11).  

Dia mengatakan, sejak 2013 pemerintah menetapkan kegiatan Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah karena pentingnya pendidikan Pramuka. 

“Kegiatan Pramuka menjadi andalan untuk mendidik dan membentuk karakter generasi muda yang lebih baik” lanjut Prasetyo yang juga Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia ini.  

Ketua Satuan Komunitas Sekawan Satuan Persada Nusantara (Sako SPN) Edwin Sumiroza mengatakan, melalui undang-undang Republik Indonesia Indonesia Nomor 12 tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka, Pramuka satuan komunitas Sekawan Persada Nusantara, telah lima tahun hadir di seluruh Indonesia dan menjadi kepanjangan tangan dan mitra Kwartir di tingkat ranting hingga nasional,

 

“Sako SPN turut andil dalam menjangkau pendidikan karakter komunitas generas muda yang berpangkal di masjid dan pondok pesantren,” ujarnya

Menurut dia, pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk menghasilkan generasi muda yang handal dan berkarakter Melalui Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia 2018, pihaknya mendapat arahan dan pesan bahwa pada hari ini bukan hanya karakter kinerja profesional saja yang harus dibangun, tetapi karakter moral yang religius juga tidak kalah penting harus dikuasi.  

Acara ini turut dihadiri kakak-kakak unsur Mabinas dan Mabi Sakonas, seperti perwakilan Gubernur  DKI, perwakilan Gubernur Banten, Kemenpora dan  jajarannya, Ketua Umum Lembaga Dakwah Islamiyah Idonesia  Abdullah Syam beserta jajarannya serta Mabi Sakoda dan Sakocab dari 10 provinsi di Indonesia. 

Dengan mengusung tema ‘Membangun Karakter Tangguh Mewujudkan Profesional Religius Di Era Milenial’, kegiatan Kembesnas kali ini menjadikan Badak Jawa sebagai maskotnya. Badak Jawa sendiri merupakan kepanjangan dari bhakti, dakwah, karya dan wibawa. Sejalan dengan tujuan terselenggaranya acara untuk membangun karakter tangguh untuk mewujudkan pribadi yang profesional dan religius. 

 

      

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement