REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Aksi mogok ribuan guru honorer bila terus berlangsung dengan jumlah yang lebih banyak, bisa mengganggu proses belajar mengajar ratusan ribu siswa di sebagian besar wilayah Cianjur, Jawa Barat. Belum adanya kejelasan dari pemerintah daerah dan pusat atas tuntutan guru honorer ini membuat aksi mogok ribuan guru di 100 kecamatan akan terus meluas ke wilayah lain.
Ketua Forum Honorer Cianjur, Magfur pada wartawan Ahad (21/10) mengatakan pihaknya akan terus melakukan aksi hingga Pemkab Cianjur merealisasikan janjinya untuk memberikan legalitas bagi guru honorer berupa Surat Keputusan (SK). "Sebelumnya mogok dari 17 sampai 20 Oktober, tapi ternyata sampai akhir pekan belum ada kejelasan, sehingga rencana tersebut akan berlanjut dengan jumlah guru yang mogok akan bertambah," katanya.
Sebelumnya ada beberapa wilayah yang gurunya akan tetap melakukan mogok mengajar. Namun pihaknya belum mendapatkan informasi pasti terkait jumlah wilayah yang akan melakukan hal yang sama.
"Kalau yang lanjut mogok pasti ada, tapi jumlah wilayahnya tetap 10 kecamatan ataupun bertambah dan berkurang itu belum terkonfirmasi, namun kemungkinan akan lebih banyak," katanya.
Magfur mengatakan, akan terus mendorong pemerintah daerah memenuhi janjinya dan menekan pemerintah RI mengubah regulasi terkait batasan umur CPNS. Juga memberikan kesempatan bagi honorer, terutama kategori dua (K2) untuk diangkat menjadi PNS.
Bahkan mereka mendukung serta akan menyambut seorang perwakilan guru dari Indramayu yang melakukan longmarch menuju Istana Presiden. Rencananya, guru tersebut akan melintasi Cianjur, sebelum melanjutkan perjalanan ke Istana Presiden Jakarta.
"Aksi rekan guru honorer dari Indramayu itu, akan menjadi penyemangat untuk guru honorer di Cianjur agar terus berjuang sampai tuntutan dikabulkan," katanya.
Bahkan Cianjur dan daerah lain, akan menitipkan pernyataan tertulis melalui surat yang dititipkan ke rekan guru tersebut, termasuk memberikan dukungan. "Harapan kami tuntutan guru honorer di Indonesia bisa direalisasikan," katanya.