Kamis 18 Oct 2018 09:47 WIB

Pemprov Jabar Dukung Link and Match SMK dengan Industri

Kerja sama itu merupakan salah satu solusi untuk menyerap tenaga kerja.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi kerja sama Link and Match antara SMK dengan sejumlah industri di kawasan Cikarang, Bekasi. Kerja sama tersebut merupakan salah satu solusi penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat.
Foto: Foto: Humas Pemprov Jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi kerja sama Link and Match antara SMK dengan sejumlah industri di kawasan Cikarang, Bekasi. Kerja sama tersebut merupakan salah satu solusi penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi kerja sama Link and Match antara SMK dengan sejumlah industri di kawasan Cikarang, Bekasi. Kerja sama tersebut merupakan salah satu solusi penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat.

"Saya apresiasi MoU antara SMK dengan industri, ini sinergitas yang baik untuk penyerapan tenaga kerja," ujar Uu, Rabu (17/10).

Menurut Uu, kerja sama link and match untuk sementara ini dilakukan antara pihak industri dengan SMKN I Cikarang Barat, SMKN 2 Cikarang Barat, SMKN I Karawang, SMKN 6 Bandung dan SMKN 2 Kuningan. Pendandatanganan kerja sama dilakukan disela acara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Jabar yang resmi dibuka oleh Wagub Uu di Gedung Teater Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi.

Uu berharap, kerja sama tersebut jangan sebatas MoU saja. Ke depan, dia meminta, laporan jumlah siswa SMK yang sudah dilatih dan diterima bekerja di industri. "Jangan sebatas MoU saya minta laporan berapa ribu siswa yang sudah diterima di industri," katanya.

Saat ini, kata dia, 20 persen industri di Indonesia berada di Jabar. Begitu pun jumlah SMK ada hampir 3.000 sekolah hadir di Jabar.

"Industri yang ada di Jabar harus memprioritaskan tenaga kerja Jabar khususnya lulusan SMK," kata Uu.

Uu mengatakan, dalam mewujudkan visi Jabar juara lahir batin tidak hanya mendorong lulusan SMK memiliki keahlian saja, tetapi memiliki karakter dan akhlak yang baik. Selain itu, ia pun ada program memberikan pendidikan agama kepada siswa SMK lewat boarding school, membuat asrama di sekolah ataupun Ajengan Masuk Sekolah (AMS).

"Nah kalau yang non muslim pendeta masuk sekolah. Yang jelas keimanan pun akan kami berikan secara khusus agar mereka juaranya bukan dunia saja tapi batin nya juga," kata Uu.

Senada dengan Wagub, Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud, Muhammad Bahrun menuturkan, jalinan kerja sama antara SMK dengan industri akan memperbesar peluang kerja setelah lulus.

"Jika bersama-sama dengan industri maka peluangnya akan sangat banyak," kata Bahrun.

Bahrun berharap, pemenang pada Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat Jabar ini, diambil sebagai tenaga kerja oleh industri, karena sudah pasti memiliki kualitas yang baik. "Jangan sampai juara LKS masih sulit cari pekerjaan," katanya.

Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat Jabar akan berlangsung dari tanggal 16-19 Oktober 2017. Peserta berjumlah 449 siswa perwakilan dari 27 Kabupaten dan Kota. Mereka akan mengikuti 26 bidang lomba dengan juri berjumlah 85 orang dan 400 orang pembimbing. Juara lomba akan dikirim untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat nasional ke-27 di Yogyakarta tanggal 7-13 Juli 2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement