Senin 08 Oct 2018 11:52 WIB

Pesantren Cetak SDM Cerdas dan Bermoral

Di pesantren pula lahir generasi yang mandiri.

Para santri pondok pesantren membaca Alquran saat mengikuti tadarus.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Para santri pondok pesantren membaca Alquran saat mengikuti tadarus.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Wakil Gubernur Kepulauan Riau Isdianto menyatakan, peran pesantren sangat besar dalam pembangunan. Lembaga pendidikan agama itu harus mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan bermoral.

"Peran pesantren sangat besar mencetak generasi muda yang seimbang antara kecerdasan dan moralitas. Karena itu, kami berharap pesantren di Kepri dapat berkembang pesat," katanya di Tanjungpinang, Senin (8/10).

Isdianto mengatakan, sejak dahulu, bahkan sebelum Indonesia merdeka, pesantren sudah memberi kontribusi positif kepada bangsa dan negara. Oleh karenanya, kemampuan pesantren dalam mencetak anak bangsa yang berkualitas sampai sekarang juga sudah tidak diragukan.

Di pesantren pula lahir generasi yang mandiri, yang diharapkan mampu menjadi SDM yang tangguh dan berinovasi. Karena itu, pesantren dapat terus mengembangkan aspek keilmuan atau pengetahuan yang disesuaikan dengan kemajuan zaman dan kebutuhan negara.

Pesantren tidak boleh ketinggalan atau meninggalkan metode pendidikan, teknologi, dan capaian yang telah ditetapkan pemerintah. "Pesantren harus maju dan menjadi yang terbaik mencetak anak bangsa yang berkualitas dan bermoral," katanya.

Isdianto mengemukakan, Pemerintah Kepri menaruh harapan yang besar agar pesantren menjadi lembaga pendidikan yang kuat, memiliki karakteristik yang dibutuhkan untuk memperkuat SDM yang andal dan dapat mendorong percepatan pembangunan di daerah.

"Perkembangan zaman sekarang justru menempatkan pesantren sebagai lembaga pendidikan tujuan, bukan alternatif pendidikan. Banyak orang tua atau wali murid menginginkan anak-anak menggali pengetahuan di pesantren. Tentu mereka menaruh harapan yang besar agar anak-anaknya kelak menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara," ujarnya.

Dari keinginan tersebut, kata dia, lahir cukup banyak pesantren di Kepri. Pesantren Al Idris di Kawal, Kabupaten Bintan, contohnya, menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Pesantren yang baru sekitar 1,5 tahun beroperasi ini ternyata diminati oleh warga.

Peletakan batu pertama pesantren itu dilakukan oleh HM Sani ketika masih hidup dan menjabat Gubernur Kepri. "Itu menunjukkan Pak Sani semasa hidupnya menginginkan pesantren tumbuh dan berkembang," ujarnya.

Pemerintah menginginkan seluruh pesantren berkembang pesat dan bersinergi dengan lembaga terkait untuk mempercepat target pencapaian. Pemerintah Kepri memiliki komitmen memajukan pesantren, termasuk lembaga pendidikan lainnya. Keinginan pemerintah itu sebaiknya diikuti dengan kemampuan pengelolaan pesantren secara maksimal.

"Kami ingin pesantren berkembang pesat," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement