Selasa 21 Aug 2018 19:53 WIB

Mendikbud: Pawai TK di Probolinggo tak Terkait Radikalisme

Ia yakin murid-murid TK binaan tentara itu diajarkan nasionalisme

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Pawai TK Probolinggo
Foto: dok Humas Polres Kota Probolinggo
Pawai TK Probolinggo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)  Muhadjir Effendy berpesan agar nilai-nilai karakter nasionalisme lebih banyak ditonjolkan kepada anak. Bahkan nasionalisme harus mulai ditanamkan sejak anak mengenyam pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Seperti dalam pawai budaya, sebaiknya gunakan atribut-atribut budaya Indonesia yang beragam," kata Muhadjir melalui pesan tertulis kepada Republika, Selasa (21/8).

Terkait viralnya pawai kebudayaan yang diikuti oleh salah satu Taman Kanak-kanak di Probolinggo, Muhadjir menegaskan, hal itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan radikalisme. Selama kegiatan belajar mengajar, kata dia, pakaian-pakaian yang dikenakan siswa maupun guru sehari-hari tidak bercadar seperti dalam pawai tersebut.

"Sebagai TK binaan tentara saya yakin murid-muridnya sebagian besar juga putra putri tentara yang sudah mengajarkan nasionalisme dengan baik," ungkap Muhadjir.

Untuk itu, dia meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan mendistorsi informasi melalui media sosial dengan mengunggah hanya potongan video maupun foto pawai tersebut. Sebab anak-anak yang menjadi pusat perhatian akibat video tersebut saat ini merasa terganggu dan tertekan karena disalahkan.

"Mohon orangtua dan guru mendampingi anak-anak agar bisa bergaul dengan normal," imbau Mendikbud.

Sebelumnya pawai budaya yang diikuti oleh salah satu TK di Kota Probolinggo sempat viral di media sosial karena anak-anak TK tersebut, menggunakan baju hitam dengan menggunakan cadar serta membawa replika senjata.

Pawai Budaya dengan tema Bhineka Tunggal Ika tingkat TK se-Kota Probolinggo oleh Diknas Kota Probolinggo dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-73 RI dilaksanakan pada Sabtu (18/8) di Kota Probolinggo.

Pesertanya 158 anak yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dengan Tema Pawai Budaya Bineka Tunggal Ika.

Kepala TK bersangkutan, Hartatik mengatakan tema karnaval, yakni "Bersama Perjuangan Rasulullah untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT".

"Kami tidak ada niat apa-apa, apalagi menanamkan jiwa kekerasan. Semua hanya niat pawai dengan memanfaatkan properti yang ada sehingga lebih hemat. Atas kejadian itu, saya meminta maaf kepada masyarakat. Kami berjanji untuk tidak mengulangi hal yang sama," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement