Senin 13 Aug 2018 20:15 WIB

Sekolah Ini Kumpulkan Rp 10 Juta untuk Korban Gempa Lombok

Dana tersebut dikumpulkan selama lima hari dari siswa, guru dan pedagang sekitarnya.

Siswa dan guru-guru MTs Negeri I Bogor melaksanakan aksi solidaritas untuk korban gempa Lombok.
Foto: dok. Humas MTsN Bogor
Siswa dan guru-guru MTs Negeri I Bogor melaksanakan aksi solidaritas untuk korban gempa Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menggerakkan sisi kemanusiaan banyak orang. Saling menggalang dana kemudian dikumpulkan untuk dikirim ke korban gempa di Lombok dilakukan dengan berbagai cara.

MTS Negeri 1 Bogor pun tak mau ketinggalan. Solidaritas siswa juga guru-guru di sekolah ini telah membuahkan hasil berupa dana yang terkumpul sebanyak Rp 10 juta. Humas MTsN 1 Bogor, Agus Widiyanto mengatakan, guna membantu meringankan beban masyarakat di sana, diadakanlah aksi sosial penggalangan dan untuk Lombok. "Selama lima hari dana kita kumpulkan mulai dari 7 Agustus hingga 11 Agustus," ujar Agus. 

photo
Siswa dan guru-guru MTs Negeri I Bogor melaksanakan aksi solidaritas untuk korban gempa Lombok.

Aksi yang dimotori oleh OSIS dan guru-guru di sekolah. Bahkan, sejumlah karyawan juga pedagang yang ada di sekitar sekolah yang berlokasi di Lebak Wangi, Parung, Bogor ini juga ikut berpartispasi.

Agus mengatakan, dana tersebut telah diserahkan oleh Kepala MTsN 1 Bogor Eti Munyati kepada Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Badruzzaman yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor. Dana tersebut akan dikumpul kolektif oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat untuk kemudian akan diserahkan kepada masyarakat yang terdampak gempa di Lombok.

Salah satu siswa kelas 9, Carisa Nurul Amanda mengaku selama aksi solidaritas itu, dia berusaha menyisihkan uang jajannya Rp 3.000 per hari. Carisa mengaku turut bersedih saat mendengar berita tentang gempa yang melanda wilayah Lombok. "Saya kepikiran dengan teman-teman di sana yang kegiatan sekolahnya harus dihentikan, belum lagi pas dengar banyak sekolah yang hancur," ujarnya.

photo
Sekolah Rusak. Anak membawa poster Presiden RI Joko Widodo didalam kelas yang rusak di SDN 22 Kekait, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Ahad (12/8).

Wakil Ketua OSIS MTsN 1 Bogor ini menyampaikan agar anak-anak sekolah di Lombok untuk tetap bersemangat. "Salam kami buat teman-teman di Lombok, harus tetap semangat belajar ya meskipun kondisinya seperti sekarang," ujar Carisa.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy saat mengunjungi sekolah-sekolah yang terdampak gempa menyebut berdasarkan data yang ada saat ini, ada 606 sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa yang mengguncang Lombok. Angka itu terdiri dari 69 unit sekolah PAUD, 341 unit Sekolah Dasar, 92 unit Sekolah Menengah Pertama, 55 unit Sekolah Menengah Atas, 42 unit Sekolah Menengah Kejuruan, dan enam Sekolah Luar Biasa.

Jika dilihat berdasarkan kabupaten, sekolah-sekolah yang rusak tersebut terdapat di delapan daerah. Yakni di Lombok Barat 133 unit sekolah, Lombok Utara 169 sekolah, Lombok Tengah 123 sekolah, Lombok Timur 75 sekolah, Mataram 77 sekolah. Kondisi sekolah rusak juga terdapat di Karang Asem, Bali lima sekolah, Denpasar, Bali sembilan sekolah, dan Sumbawa Barat tiga sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement