Rabu 11 Jul 2018 14:14 WIB

Pemerintah Diminta Utamakan Pengangkatan Guru Honorer K2

Guru honorer K2 merupakan pengajar yang telah lama mengabdi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah guru honorer menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah guru honorer menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Forum Honorer Kategori Dua (K2) Titi Purbaningsih meminta pemerintah mengutamakan pengangkatan guru honorer K2 dalam pengangkatan 100 ribu guru honorer kali ini. Sebab, guru honorer K2 merupakan pengajar yang telah lama mengabdi untuk memajukan pendidikan Indonesia.

"Kalau mau berazaskan keadilan maka ya harus utamakan K2. Paling sedikit guru honorer K2 itu sudah mengabdi selama 15 tahun dan ada juga yang 30 tahun," kata Titi kepada Republika, Rabu (11/7).

(Baca: FSGI Desak Pemerintah Segera Angkat Guru Honorer)

Karenanya, Titi juga meminta pemerintah segera memperjelas status guru honorer yang akan diangkat kali ini. Sebab jika mengacu pada Undang-undang ASN, batas seleksi CPNS yaitu 35 tahun. Sedangkan, guru honorer K2 rata-rata telah berusia 35 tahun ke atas.

"Jika perekrutan ini mengacu pada UU ASN maka honorer K2 terancam tidak bisa ikut, karena terbatas usia. Karena kebanyakan honorer K2 di atas usia 35 tahunan. Makanya perlu ada kejelasan," tegas Titi.

Dia berharap, pemerintah benar-benar bisa peduli pada nasib honorer K2. Terlebih, jelas dia, pengabdian dari guru-guru honorer K2 sudah tidak perlu diragukan lagi.

Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur menyampaikan pihaknya belum memutuskan formasi penerimaan jumlah guru PNS. Ia menjelaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyampaikan adanya kekurangan guru di berbagai daerah. Karena itu, pengangkatan guru baru menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam penerimaan CPNS nanti. 

"Jadi kita belum memutuskan formasi. Kemendikbud menyampaikan ada kekurangan guru, maka kita prioritaskan pengangkatan guru baru," ujar Asman di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement