Ahad 17 Jun 2018 01:08 WIB

Engklek Geometri, Belajar Matematika Jadi Menyenangkan

Permainan ini mendekatkan siswa dengan permainan tradisional dan matematika sekaligus

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Permainan engklek geometri yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Permainan engklek geometri yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga mahasiswa Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, mengubah permainan tradisional engklek menjadi media pembelajaran matematika yang menyenangkan. Media pembelajaran matematika melalui permainan tradisional ekngklek tersebut diberi nama engklek geometri. 

Tiga mahasiswa yang dimaksud adalah Indah Kurnia (semester 8), Nur Isnaini Utami (semester 8), dan Lelly Oktafiana (semester 6). Indah Kurnia menjelaskan, aturan permainan engklek geometri hampir sama dengan permainan engklek pada umumnya.

"Hanya saja, pada setiap petak yang dipilih pada engklek geometri, ada soal-soal matematika yang harus bisa dipecahkan oleh para peserta. Kalau tidak bisa menjawab tidak bisa melanjutkan," kata Indah saat ditemui di Kampus UM Surabaya, Senin (11/6).

Perbedaaan yang paling menonjol antara engklek geometri dengan engklek pada umumnya adalah bentuk petak dan gaco yang dimiliki. Petak dan gaco yang ada di engklek geometri berbentuk segi empat, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan setengah lingkaran.

photo
Permainan engklek geometri yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Di samping petak-petak tersebut terdapat lembar soal yang harus dipecahkan oleh para peserta permainan engklek geometri. Soal-soal yang ada pun disesuaikan dengan petak yang ada. Semisal, gaco si peserta jatuh di petak berbentuk segi empat. Maka soal yang dipecahkannya berkaitan pengan hitung-menghitung segi empat.

Indah menjelaskan, ide pembuatan engklek geometri itu muncul lantaran permainan tradisional engklek semakin ditinggalkan karena tergerus kemajuan teknologi. Kemudian, dia juga merasa belum ada wujud nyata pelestarian permainan tradisional engklek.

Selain itu, lanjut Indah, penggunaan media pembelajaran juga belum optimal, terutama dalam pelajaran matematika. Sehingga, kebanyakan siswa kurang berminat serta terkesan tidak aktif dalam menggeluti pelajaran matematika.

"Jadi kita ingin bisa melestarikan dan memperkenalkan kembali permainan tradisional engklek melalui inovasi. Sehingga bisa dijadikan media pembelajaran matematika yang menyenangkan," ujar Indah.

Nur Isnaini Utami menambahkan, media pembelajaran yang diciptakan selama tiga pekan itu sudah diuji coba kepada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surabaya. Mayoritas para siswa mengaku sangat senang dengan media pembelajaran engklek itu.

"Kita uji cobakan selama tiga pekan. Kami berharap, dengan media pembelajaran engklek geometri, pembelajaran matematika jadi menyenangkan dan benar anak-anak jadi lebih tertarik belajar matematika," ujar Isnaini.

Salah satu siswa SMP Muhammadiyah 10 Surabaya, Saiful Rachman Aditya Putra mengaku, engklek geometri membuat pembelajaran matematika jadi menyenangkan. Bahkan kata dia, lebih menyenangkan dibanding belajar matematika di dalam kelas.

"Lebih senang belajar lewat permainan ini (engklek geometri). Lagi pula tidak sulit, bahkan terasa lebih mudah mengerjakan soal-soal yang beekaitan dengan penghitungan rumus geometri," kata Saiful.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement