Rabu 11 Apr 2018 13:40 WIB

Kemenag Sebut Madrasah Kian Berkembang Pesat

Siswa madrasah mengikuti UNBK tanpa keluhan berarti.

Rep: Novita Intan/ Red: Ani Nursalikah
Siswi madrasah.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Siswi madrasah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menilai saat ini madrasah tumbuh dan berkembang sangat cepat. Langkah ini sejalan dengan kemajuan teknologi yang terus memadai.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengatakan perkembangan madrasah sangat cepat, kemajuannya luar biasa dan melampaui ekspektasi. "Dulu, kita gak berani berpikir madrasah bisa secepat ini perkembangannya," katanya dalam pernyataan yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Rabu (11/4).

Dia pun mengapresiasi berbagai pihak yang pro-aktif dalam upaya percepatan yang dilakukan madrasah. "Pada UNBK ini, bisa kita saksikan, bagimana madrasah bergerak cepat untuk mengikuti perkembangan zaman. Apresiasi juga kepada guru dan wali kelas yang telah berusaha maksimal dalam mendidik putra-putri kita," katanya

Menurutnya, slogan Lebih Baik Madrsah, Madrasah Lebih Baik mampu menjadi jiwa, pikiran dan bahkan ruh untuk menjadikan madrasah terus berbenah dan melakukan akselerasi. Seluruh siswa bisa mengikuti ujian dengan baik, UNBK tidak ada keluhan yang berarti, sarana dan prasarana madrasah juga memadai.

"Daya saing madrasah kita sudah baik dan ke depan saya yakin akan lebih baik lagi," ujar Nur

Dia melihat, pendidikan bermutu lebih dikedepankan daripada perluasan akses. Salah satunya peningkatan kualitas guru madrasah yang akan terus diupayakan.

"Guru adalah kunci suksesnya pendidikan. Selain itu, kualitas mutu pembelajaran juga akan kita perhatikan. Jadi anak didik tidak hanya mendapat transfer pengetahuan, namun juga diajak berkelana untuk menemukan sesuatu. Ke depan pendidikan kita harus berbasis riset tidak sekedar transfer knowledge," kata Nur.

Pada UNBK 2018, jumlah siswa-sisiwi MAN 3 Jakarta yang mengikuti ujian sebanyak 187 anak, dari tiga program: 79 siswa program MIA (Matematika dan Ilmu Alam), 69 siswa IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) dan 39 siswa lainnya jurusan IIK (Ilmu-Ilmu Keagamaan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement