REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Huawei Indonesia sebagai upaya meningkatkan kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kerjasama tersebut diharapkan mampu mengasah kemampuan siswa SMK.
"Ada 12 SMK yang bekerjasama dengan Huawei Indonesia, dan harapannya nanti siswa betul-betul memperoleh pengalaman langsung di Huawei dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan yang pasti akan bermanfaat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, Jumat (23/3).
Dia mengatakan, proses kerjasama yang dilakukan ini menjadi salah satu langkah penting untuk pendidikan di Indonesia. Khususnya, dalam mengembangkan kualitas peserta didik SMK Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hamid menyebutkan, revitalisasi SMK pun akan terus dimaksimalkan. Hingga kini, setidaknya ada 142 kompetensi keahlian di SMK yang kurikulumnya telah dirombak dan disesuaikan dengan perkembangan industri.
"SMK-SMK kita ini harus mulai bangkit. Kami sudah melakukan berbagai hal, sesuai dengan Instruksi Presiden tentang Revitalisasi SMK kami telah mencoba merombak kurikulum SMK bersama dengan kawan-kawan industri," kata Hamid.
Menurut Hamid, lingkup kerjasama tersebut mencakup pelatihan bagi siswa SMK yang dilanjutkan dengan proses sertifikasi. Hal ini akan menjadi suatu pola yang dapat dimultiplikasi untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang terampil dan tersertifikasi di level menengah.
Adapun SMK yang bekerjasama dengan Huawei Indonesia adalah SMK Sandhi Putra Telkom Jakarta, SMK Sandhi Putra Telkom Bandung, SMK Sandhi Putra Telkom Purwokerto, SMK Sandhi Putra Telkom Malang, SMK Sandhi Putra Telkom Medan, SMK Sandhi Putra Telkom Makassar, SMK Sandhi Putra Telkom Banjarbaru, SMK Telesandi Bekasi, SMK Negeri 7 Semarang, SMK Negeri 1 Semarang, SMK Negeri 1 Magelang, dan SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
