Jumat 26 Jan 2018 22:15 WIB

Sastrawan: 2018 Tonggak Kelahiran Angkatan Puisi Esai

Segera terbit 34 buku puisi esai di 34 provinsi Indonesia.

Ilustrasi.
Foto: sastra.com
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pegiat sastra Denny J.A. menyebutkan 2018 menjadi tonggak kelahiran angkatan baru puisi esai. Itu ditandai penerbitan 34 buku puisi dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Tahun (2018) ini segera terbit 34 buku puisi esai di 34 provinsi seluruh Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat (26/1).

Denny mengatakan bahwa puisi esai itu melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, penulis, aktivis, peneliti, dan jurnalis dari Aceh hingga Papua.

Ia menyebutkan 170 pegiat sastra itu memunculkam lima ciri yang serupa, yakni pertama menampilkan fakta dan fiksi tentang kehidupan sosial.

Kedua, seluruh puisi memiliki 2.000 kata yang sebagian besar bisa ditulis sebanyak satu hingga dua halaman. Namun, sebanyak 170 penulis tersebut mencapai 10 halaman.

Ketiga, sebanyak 170 puisi minimal memiliki 10 catatan kaki, seperti karya ilmiah, menampilkan peristiwa sosial sebagai kisah nyata dan sumber informasi dapat dilacak dan mengandung riset.

Keempat, puisi terdapat drama dan hubungan pribadi, seperti cerita pendek yang dipuisikan; Kelima, seluruh puisi lahir saat momen yang sama sebagai penanda sebuah masa karya generasi sastra.

Denny menambahkan bahwa kemunculan sejumlah karya tersebut menjadi magnet komunitas sastra yang pro dan kontra melalui kritikus, komentator, dan analis yang memberikan pandangan.

Ia mencontohkan sastrawan Sapardi Djoko Damono (2012) menulis "Ini sejenis karangan yang belum pernah saya dapati dalam kesusastraan Indonesia sebelumnya. Ia menyebutnya puisi esai".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement