Kamis 16 Nov 2017 19:10 WIB

Perbaikan Ruang Kelas Rusak Bisa Memanfaatkan DAK

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Ruang kelas yang mengalami kerusakan.
Foto: Antara
Ruang kelas yang mengalami kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN -- Pemerintah terus memberikan perhatian pada peningkatan mutu pelayanan pendidikan dasar di Tanah Air. Salah satunya dengan menyiapkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke kabupaten/kota sesuai dengan proposal satuan penyelenggara pendidikan.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI, Prof Mardiasmo, mengatakan perbaikan ruang kelas yang rusak dapat memanfaatkan DAK daripada meminta sumbangan yang dapat memberatkan orang tua/wali murid.

Implementasi dari perhatian pemerintah ini salah satunya dengan pelaksanaan rehab berat dan sedang lokal kelas di SD Negeri 1 Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang ditinjaunya, Kamis (16/11).

“Kita saksikan sendiri, rehab berat dan sedang melalui DAK dapat membantu memperlancar kegiatan belajar mengajar,” katanya, di sela meninjau perbaikan tiga lokal kelas di SD Negeri 1 Kalongan.

Didampingi Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, dan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang, Abdullah Masykur, Mardiasmo melihat langsung hasil rehab dan proses belajar mengajar di sekolah ini.

Ia juga menyampaikan, kunjungan ini sekaligus ingin melihat langsung sejauhmana pemanfaatan dana alokasi khusus dari pemerintah tersebut. Dari hasil kunjunungan ini, ia bahkan melihat sendiri dana tersebut mampu menjadi stimulan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu bangunan sekolah.

“Terbukti tiga lokal kelas di sini dapat dibangun lebih baik. Sehingga anak-anak dapat belajar dengan nyaman. Ini akan menjadi catatan tersendiri untuk alokasi berikutnya sesuai proposal permintaan,” ujarnya lagi.

Selain meninjau perbaikan lokal kelas SD, Wamenkeu juga meninjau peningkatan jalan desa dengan rabat beton yang dibiayai Dana Desa Kalongan. Dipandu Kades Kalongan Yarmuji, Wamenkeu Mardiasmo juga  menyusuri jalan desa yang telah diperbaiki meski diguyur gerimis.

Ia juga mengaku puas dengan pemanfaatan dana desa yang juga mampu menarik swadaya masyarakat. “Sehingga akan mampu mendorong peningkatan mutu infrastruktur desa,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKUD) Abdullah Masykur menjelaskan pada 2017 ini Kabupaten Semarang menerima DAK untuk pembangunan fisik senilai Rp 81,8 miliar. Jumlah itu tersebar di beberapa kecamatan untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur jalan.

Jumlah DAK ini diakuinya memang menurun jika dibandingkan tahun lalu. Namun Masykur mengaku seluruh alokasi telah dapat diserap termasuk penyelesaian administrasinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement