Senin 10 Apr 2017 16:13 WIB

Hari Pertama UNBK Kota Bogor Relatif Lancar

Rep: Taufiq Alamsyah/ Red: Andi Nur Aminah
 Siswa-siswi seusai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa-siswi seusai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 di Kota Bogor diikuti 7.419 siswa tingkat SMA Negeri dan swasta atau sederajat. Jumlah sekolah yang melaksanakan UN berjumlah 67 sekolah. Namun yang mampu menyelenggarakan UNBK hanya sebanyak 49 sekolah. 

"Alhamdulillah persiapan UNBK 2017 di Kota Bogor sudah 100 persen. Sejak lama kami sudah berusaha mempersiapkannya, mulai dari perencanaan hingga sinkronisasi. Harapan kami semua  lancar tanpa ada kendala, kalau pasokan listrik lancar Insya Allah semua lancar,” kata Surya Setiamulyana, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Bogor, Senin (10/4).

Surya menambahkan, sebelum pelaksaan UNBK 2017 Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor telah memfasilitasi pertemuan Dinas Pendidikan (Disdik), perwakilan Kepala SMA/sederajat dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Bogor untuk memastikan tidak adanya pemadaman listrik selama pelaksaan UNBK. Secara keseluruhan jumlah SMA di Kota Bogor ada 67 sekolah.  dengan jumlah peserta UNBK se-Kota Bogor sebanyak 7.419 siswa. Rinciannya 51 sekolah SMA/sederajat dan 16 sekolah MAN atau swasta.

“Jadi  masih ada sebagian kecil SMA/sederajat yang belum memiliki sarana prasarana untuk melaksanakannya, ada sekolah yang menginduk ke sekolah yang telah memiliki sarana prasarana pelaksanaan UNBK 2017. Surya mrngatakan, ada banyak hal yang mendasari sehingga ada sekolah yang menginduk. Di antaranya jumlah siswa kurang dari 20, ada juga yang belum siap dengan perangkatnya, bahkan ada sekolah yang belum ada kelas XII atau kelas 3,” ungkapnya. 

Dinas pendidikan memastikan bahwa pasokan listrik dari PLN selama UNBK 2017 berjalan lancar. “Semenjak kewenangan SMA/sederajat diambil alih  Provinsi (Jawa Barat), perhatian yang diberikan Pemkot Bogor tidak berkurang. Namun sekarang sifatnya lebih ke koordinasi, pembinaan, membantu dan memastikan agar siswa Kota Bogor mendapatkan pelayanan yang prima dan bermutu,” jelas Fahrudin, Plt Kepala Disdik Kota Bogor.

Diyakini tingkat kebocoran soal akan mengecil dengan ujian berbasis komputer. "Karena memang UNBK walau persiapannya agak mahal, tetapi pengawasan lebih terjamin & soal lebih aman." Fahrudin menambahkan. Namun demikian, pemerintah juga sudah mengantisipasi agar tidak terjadi kebocoran soal.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement