Senin 10 Apr 2017 11:55 WIB

SMAN 88 Sediakan Ruang Transit Agar Peserta UNBK tak Berkeliaran

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer hari pertama di SMA 88 Jakarta, Senin (10/4).
Foto: Arif Satrio Nugroho.
Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer hari pertama di SMA 88 Jakarta, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menegah Atas (SMA) digelar Senin (10/4). Salah satu penyelenggaranya adalah SMA 88 Jakarta. 

Namun, dari segi pelaksanaan pada tahun ini ada yang berbeda. Salah satunya adalah adanya ruang transit yang disediakan oleh panitia ujian. Ruang transit ini juga telah disediakan oleh SMAN 88 Jakarta. 

Dyah Wahyuni, Kepala Bagian Sarana Prasarana SMAN 88 Jakarta ini menyatakan, ruang transit ini memang imbauan dari dinas pendidikan. Namun, menurut Dyah SMAN 88 sudah mengadakan ruang transit ini bahkan sebelum adanya imbauan dari dinas. "Tujuannya, adalah agar siswa yang akan melaksanakan ujian sesi berikutnya tidak berkeliaran," ujar Diah saat ditemui Republika.co.id, Senin (10/4) pagi. 

Menurut Diah, seringkali ketika menunggu sesi ujian, siswa berkeliaran di sekitar lingkungan sekolah. Dian mengatakan hal itu dapat menimbulkan kegaduhan sehingga mengganggu peserta yang sedang ujian. "Untuk itu kita pusatkan di ruang transit ini, bisa untuk menaruh barang-barang serta agar siswa tidak tegang," katanya. 

Susila Hartono, Kepala Sekolah SMAN 88 Jakarta menyatakan, UNBK di SMAN 88 ini dilakukan dalam tiga sesi. Sesi pertama pukul 7.30 - 9.30 WIB diikuti dua kelas. Sesi berikutnya pukul 10.30 - 12.30 WIB. Dua sesi itu diikuti masing-masing dua kelas dengan 36 peserta per kelas. Lalu sesi terakhir diikuti satu kelas dengan 36 peserta pada pukul 13.30 - 15.30 WIB. "Total ada 180 peserta," ujar Susila. 

Selain ada ruang transit, ada pula ruang proktor dan teknisi yang disiapkan panitia ujian. Menurut Dyah, ruang proktor dan teknisi ini digunakan untuk memonitor UNBK dalam hal komputerisasi. "Ada tiga proktor dan dua teknisi," ujar Dyah. 

Di ruang ini juga terdapat server. Server utama inilah, menurut Dyah yang menaungi 36 peserta ujian tiap server. SMAN 88 memakai dua buah server sehingga mampu menyelenggarakan 72 siswa dalam satu sesi. Sedangkan menurut Dyah, server ini merupakan bagian yang cukup banyak menelan biaya. "Tiap server ratusan juta, kita pakai dua," katanya. 

Menurut Andi, salah satu proktor di SMA N 88 Jakarta, server ini membutuhkan pengawasan yang ketat. Hal ini mengingat penggunaan teknologi komputer untuk mengantisipasi gangguan. Apalagi, menurut Andi, server ini menyangkut jaringan yang menaungi 72 peserta."Sejauh ini semuanya berjalan dengan baik dan belum ada gangguan, semoga tidak ada," kata Andi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement