Ahad 09 Apr 2017 12:24 WIB

Kemendikbud Optimistis UN SMA Lancar

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Teknisi memeriksa peralatan komputer Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Foto: Antara/Seno
Teknisi memeriksa peralatan komputer Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) optimistis penyelenggaraan ujian nasional (UN) jenjang pendidikan SMA berjalan lancar pada Senin (10/4). "Alhamdulillah persiapan SMA sesuai rencana dan jadwal," kata Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik), Nizam kepada Republika,co.id, Ahad (9/4).

Ia mengatakan, seluruh sekolah peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) telah tersinkronisasi. Sementara untuk ujian nasional kertas pensil (UNKP), distribusi soal sudah sampai di masing-amsing rayon.

Nizam mengklaim, secara keseluruhan penyelenggaraan UNBK jenjang pendidikan SMK berjalan dengan lancar. Setidaknya, ada lebih dari 10 ribu SMK mengikuti UNBK. Kendati, ia mengakui adanya sejumlah permasalahan. Namun, ia mengatakan, pemerintah mengatasi masalah-masalah yang terjadi dengan cepat.

Nizam membanggakan kecilnya laporan kecurangan selama penyelenggaraan UNBK jenjang pendidikan SMK. Kendati demikian, Kemendikbud mengimbau daerah untuk tetap waspada terhadap praktik kecurangan.

"Alhamdulillah kecurangan jauh lebih kecil dari tahun lalu, apalagi yang UNBK," jelasnya.

Sebelumnya, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merilis beberapa permasalahan yang terjadi selama penyelenggaraan UNBK jenjang pendidikan SMK pada 3-6 April 2017 berdasarkan pengaduan dari sejumlah daerah, seperti Mataram, Bima, Jambi, Kota Medan, Garut Tasikmalaya, dan DKI Jakarta.

Pertama, banyak soal uji kejuruan yang tidak muncul, bahkan lebih dari 10 soal di Garut, Tasikmalaya, Mataram, dan Bima. Soal mata uji untuk kejuruan yang tidak muncul, yakni, Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), Perbankan, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Audio Visual (TAV) dan Penaganan Kesehatan ternak.

Kedua, listrik padam di sejumlah daerah pada hari keempat. Seperti, Dompu dan Bima, Mataram dan Lombok. Sementara sekolah-sekolah itu tidak memiliki genset.

Ketiga, penyelenggaraan UNBK menggunakan genset pada hari pertama, seperti di SMKN 1 Lapuapi dan SMKN 1 Sambelia, Lombok Timur. Keempat, jaringan internet lemot atau tidak lancar, seperti yang dialami SMKN 1 Sekaton. Kelima, beberapa peserta yang tidak keluar soal ujiannya. Yang tidak bisa login dipastikan akan UNBK ulang pada 17-18 April 2017. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement