Rabu 01 Feb 2017 22:05 WIB

30 Persen SMP dan SMA/SMK di Jabar Belum Punya Lab Komputer

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa-siswi mengerjakan soal ujian mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa-siswi mengerjakan soal ujian mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Sekolah di Jawa Barat, masih ada yang belum siap menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasiskan Komputer (UNBK). Saat ini, setidaknya kurang dari 30 persen SMP dan SMA/SMK di Jawa Barat belum memiliki laboratorium komputer. Akibatnya, mereka tidak bisa berpartisipasi dalam UNBK dan mesti bergabung dengan sekolah lain.‬

‪Data yang ada di Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk SMA sekitar tujuh persen atau 172 sekolah yang bergabung dengan sekolah lain. Sedangkan SMK, ada 178 sekolah yang bergabung.‬ ‪"Kebanyakan terjadi pada sekolah bukan di perkotaan," ujar Sekretaris Disdik Jabar Firman Adam kepada wartawan, pada Rabu (1/2).‬

‪Firman mengatakan, sekolah yang belum punya laboratorium komputer untuk SMP harus bergabung dengan SMA atau SMK. Namun, persoalannya SMA atau SMK itu hanya berada di pusat kota. "Mereka, terkendala mobilitas," katanya.‬

‪Menurut Firman, tidak heran partisipasi SMP untuk UNBK cukup rendah yakni 16,02 persen. Jadi, tidak ada faktor gengsi yang menyebabkan rendahnya partisipasi SMP. "Yang ada, kendala geografis," katanya.‬

‪Oleh karena itu, kata dia, ke depan, Disdik Jabar akan fokus melengkapi perangkat laboratorium komputer. Secara bertahap, pengadaan fasilitas akan dilakukan. Tapi, itu bukan hanya untuk kebutuhan UNBK.‬

Sekolah, kata dia, dapat memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan komputer. Namun hal yang paling penting adalah konsistensi sekolah yang mempersiapkan secara bertahap tiap tahun.‬

‪Firman mengatakan program lainnya yang mendorong lebih banyak sekolah dapat memanfaatkan komputer terutama untuk UNBK, adalah pemerataan SMA dan SMK di daerah. Saat ini, ada 129 sekolah yang akan diprioritaskan dibangun di 27 kecamatan di Jabar.‬ "Dengan demikian, meskipun SMP harus bergabung tapi tidak terlalu jauh karena ada SMA dan SMK di tiap kecamatan," katanya.‬

‪Sementara menurut Kepala Bidang SMK Disdik Jabar, Dodin Rusmin Nuryadin, pihaknya tidak menutup peluang bagi sekolah yang merasa mampu menyelenggarakan UNBK secara mandiri. Dodin mengaku, ada SMK swasta yang mendatanginya dan mengaku telah siap untuk mandiri.‬

‪"Sekolah itu memiliki komputer kurang dari 20 buah, tapi mengaku siap menyelenggarakan UNBK," katanya.‬

‪Dodin mengatakan, pemerintah pusat pun belum memberikan batasan waktu terkait pengusulan sekolah penyelenggara UNBK. Saat ini, Kemendikbud malah belum memverifikasi. Apalagi, tahapan di SMK sekarang tengah uji kompetensi keahlian.‬

‪Oleh karena itu, Dodin tetap membuka kesempatan bagi sekolah yang merasa siap. Pihaknya akan mengecek kesiapan tersebut.‬ "Dan jika memang layak, kami akan menyurati Kemendikbud untuk menyetujuinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement