Selasa 20 Dec 2016 17:11 WIB

Guru SMAN 1 Surakarta Sambut Baik Putusan UN

Rep: Adrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah siswa melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 30, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah siswa melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 30, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Keputusan Presiden Joko Wiodo untuk tetap menjalankan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dinilai sudah tepat. Guru bahasa Inggris dari SMA Negri 1 Surakarta, Hasyim, mengungkapkan keberadaan UN memang dirasakannya sangat perlu terlebih sebagai indikator keberhasilan dan prestasi siswa.

“Kalau tidak ada UN susah melihat indikator keberhasilanya. Siswa itu akan sulit di pacu belajar kalau tidak ada ujian nasional. Hemat saya memang harus tetap ada,” tutur Hasyim kepada Republika.co.id pada (20/12) siang.

Kendati demikian, menurutnya pelaksanaan UN memang perlu ada perbaikan. Terlebih dalam hal kerahasiaan soal. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, dia mengatakan, terdapat kebocoran informasi soal. Bahkan menurutnya banyak terjadi di lapangan siswa memperoleh kunci jawaban disebabkan kebocoran soal tersebut.

“Harus betul-betul tidak bocor, supaya nilainya benar-benar fair,” tuturnya. Lebih lanjut dia mengatakan siswa di SMAN 1 Surakarta sudah mempersiapkan dengan matang untuk menghadapi UN. Lebih dari 300 siswa akhir di SMAN 1 Surakarta akan mengikuti UN mendatang.

Sebelumnya Presiden Jokowi memutuskan UN tetap dijalankan kendati demikian dengan berbagai penyempurnaan dan perbaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement