Sabtu 03 Dec 2016 20:17 WIB

Olimpiade Sains Embuskan Semangat Perdamaian Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Olimpiade Sains, ilustrasi
Olimpiade Sains, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Olimpiade Sains Internasional (IJSO) ke-13 yang digelar di Nusa Dua, Bali tak hanya mempromosikan minat siswa akan ilmu sains, namun juga mengembuskan semangat perdamaian dunia. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad mengatakan IJSO tidak memperkenankan ada delegasi yang dikeluarkan dari keikutsertaan hanya karena latar belakang politik.

"Alasan politik, tidak adanya hubungan diplomatik, embargo, dan alasan lainnya tidak berpengaruh sama sekali," kata Hamid di Nusa Dua, Sabtu (3/12).

Hamid mengatakan keberagaman di dunia bisa disatukan melalui sains. Banyak penelitian dilakukan ilmuwan dari negara berbeda, misalnya riset tentang urutan genom oleh 64 peneliti dari 10 negara dunia.

Ilmuwan-ilmuwan tersebut berasal dari geografis berbeda, namun disatukan dalam sebuah penelitian sains."Dalam ajang IJSO ini, anak-anak masih berkompetisi. Harapannya, di masa depan mereka akan berkolaborasi," kata Hamid.

Keragaman memfasilitasi spesialisasi. Hamid mencontohkan ada ahli biologi yang memiliki kecenderungan matematika, ahli biologi yang bersudut pandang manusia, juga ahli biologi yang fokus pada penelitian berbasil laboratorium. Topik penelitian yang sama pun bisa dilakukan dari sudut pandang berbeda.

Delegasi Vietnam, Phan Minh Duc mengatakan perdamaian dunia adalah tujuan. Hal tersebut membutuhkan solusi jangka pendek dan jangka panjang. "Sebagai seorang remaja, saya belum punya pengetahuan cukup tentang ini, tapi saya pikir perdamaian dunia mungkin baru bisa diwujudkan di masa depan, tidak dalam waktu dekat ini karena rasanya sulit," katanya.

Duc menilai masing-masing orang mempunyai kepentingan berbeda dan itu adalah normal. Namun, manusia hendaknya menyadari segala sesuatunya di dunia ini berpangkal dari ilmu pengetahuan. "Seperti yang saya rasakan. Tanpa ilmu pengetahuan, sulit menjelaskan sesuatu pada orang lain. Ilmu itu penting," katanya.

Duc menyukai mata pelajaran Kimia dan sudah melewati serangkaian proses rumit untuk lulus sebagai peserta IJSO. Dirinya akan berupaya sebaik mungkin untuk memberi hasil terbaik untuk negaranya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement