Selasa 29 Nov 2016 19:28 WIB

Pelajar di Mataram Girang dengan Wacana Moratorium UN

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang siswi sedang mengerjakan soal Ujian Nasional (ilustrasi)
Foto: ANTARA/ ARI BOWO SUCIPTO
Seorang siswi sedang mengerjakan soal Ujian Nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sejumlah pelajar di Kota Mataram menyambut gembira wacana moratorium ujian nasional (UN). Wacana tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu.

Pelajar kelas IX SMP Negeri 1 Mataram, Gilang Hanggara, mengaku setuju jika sistem UN yang menjadi satu-satunya tolak ukur kelulusan siswa ditiadakan. "Saya setuju, biar tidak capek-capek belajar," katanya kepada //Republika.co.id di Mataram, Selasa (29/11).

Ia menilai, sistem UN terkesan tidak adil lantaran hanya menggantungkan nasib pelajar pada UN semata. Hal senada juga diungkapkan Gusvitar, pelajar lain asal SMP Negeri 1 Mataram. Pelajar asal Rembiga, Kota Mataram, ini mengaku setuju jika UN ditiadakan.

Menurutnya, hal ini bisa sedikit meringankan beban pelajar yang pada akhirnya lebih membuat bisa rileks dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar. "Setuju, bisa agak lebih santai," ungkapnya.  

Ia menambahkan, pihak sekolah saat ini memberikan pengayaan materi pelajaran yang terkadang membuatnya jenuh dan tegang dalam menghadapi UN.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbub) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengajukan usulan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hal ini. "Kita sudah mengajukan. Ini nunggu persetujuan dari presiden, kan pelaksanaannya juga butuh Inpres," katanya di kantor Kemdikbud, Jakarta, Jumat (25/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement