Jumat 11 Nov 2016 19:57 WIB

Ini Juara Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia 2016

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Dwi Murdaningsih
Peraih medali perak mata pelajaran sains dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains se-Indonesia (OMSI) 2016 yang diadakan di Kota Tangerang, Banten, Jumat (11/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Peraih medali perak mata pelajaran sains dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains se-Indonesia (OMSI) 2016 yang diadakan di Kota Tangerang, Banten, Jumat (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia (OMSI) telah mencapai tahap puncak. Para jawara telah diumumkan. Acara yang diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang itu sudah diikuti oleh ratusan peserta dari Makasar, Jateng, Jatim, Jabodetabek, Bali, Balikpapan dan Jabar.

Dalam kompetisi ini, terdapat masing-masing 10 pemenang yang mendapatkan medali emas di bidang matematika dan sains, 15 pemenang medali perak pada masing-masing bidang, dan 28 perunggu bagi masing-masing bidang.

Adapun pemenang terbaik dari bidang sains yang membawa pulang trophy adalah Raihan Achmad Maulana dari SD Luqman al Hakim, Jember, Jawa Timur. Sedangkan pemenang terbaik di bidang matematika  adalah Rafael Kristoforus dari SDK Penabur Gading Serpong, Tangerang.

Jokowi Sebut Matematika dan Sains Jadi Kerangka Utama Inovasi

Ridwan Hasan Saputra selaku Presiden Direktur KPM mengungkapkan para peserta yang mengikuti OMSI adalah anugerah bagi mereka. IMSO yang juga perhelatan komppetisi matematika sains, yang diselenggarakan oleh KPM dan bekerja sama dengan Pemkot Tangerang itu bertaraf internasional. Sementara para peserta OMSI juga merupakan peserta seleksi IMSO yang tidak lolos.

"Itu kebahagiaan dan anugerah bagi kalian, karena dengan mengikuti OMSI ini, kalian juga telah mengikuti IMSO (International Mathematics and Science Olympiade)," ujarnya di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (11/11).

Matematika Sebagai Sarana Tumbuhkan Kecakapan Hidup

Ridwan mengatakan hal itu merupakan anugerah bagi para peserta yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu karena soal yang diberikan pada IMSO dan OMSI sama. Hanya berbeda bahasanya saja, jika IMSO menggunakan bahasa Inggris. Sehingga para peserta OMSI sama saja sedang mengerjakan soal kompetisi tingkat internasional.

"Jadi wajar kalau agak kesulitan mengerjakannya," katanya bergurau dengan peserta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement