Kamis 15 Sep 2016 15:20 WIB

Siswa Wonogiri Buat Drone Penebar Pupuk Cair

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa SMK membuat drone untuk penyemprot pupuk cair.
Foto: Republika/Andrian Saputra.
Siswa SMK membuat drone untuk penyemprot pupuk cair.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Untuk menebar pupuk, pada umumnya petani menggunakan sprayer atau alat semprot. Beragam jenis alat semprot pupuk pertanian misalnya saja knapsack sprayer sebuah alat semprot pupuk punggung manual hingga motor sprayer dan CDA sprayer. Alat tersebut dibawa petani selama penebaran pupuk.

Petani harus menggendong alat semprot pupuk tersebut sambil mengitari setiap jengkal area persawahan atau perkebunan yang hendak ditebari pupuk.  Dilatar belakangi hal tersebut sejumlah siswa dari SMK Negri 2 Wonogiri membuat terobosan baru dibidang pertanian. Mereka berhasil membuat sebuah alat semprot pupuk cair yang dapat terbang mengitari area persawahan dan perkebunan petani. Alat itu dinamai drone penebar pupuk.

“Cara kerjanya sederhana, ini hanya sebuah drone yang kami rakit sehingga saat diterbangkan pada ketinggian tertentu kita bisa tebar pupuknya,” kata Anhar Mufti saat ditemui Republika.co.id Kamis (15/9) siang.

Berawal dari ketertarikannya terhadap dunia robotik dan drone, ia bersama dengan tiga temannya menggagas pembuatan drone penebar pupuk itu. Didampingi dua guru pembimbing mereka pun bisa menyelesaikan alat tersebut dalam waktu tiga bulan saja. Dengan enam baling-baling, drone itu dapat terbang selama 30 menit. Drone dapat mengangkat beban atau pupuk cair paling maksimal 1 kilo. Ia menggunakan remot kontrol untuk menerbangkan drone sekaligus menebar pupuk dari ketinggian tertentu.

“Jadi kita tinggal tebar saja cairannya diketinggian yang diinginkan, dengan bantuan angin akan merata tapi harus hati-hati keseimbangannya juga,” kata dia.

Eko Nurwahyudi, guru pembimbing pembuatan drone penebar pupuk mengatakan alat tersebut membutuhkan jaringan wifi. Selain berfungsi sebagai penebar pupuk, drone tersebut juga dapat berfungsi sebagai alat pembawa pelampung yang berfungsi untuk menolong korban tenggelam. “Ini sistemnya jadi ada untuk melepas barang yang dibawa dan sistem menyemprot. Sebenarnya ini juga bisa dipasang telemetri atau program khusus dengan GPS sehingga drone bisa mendeteksi lokasi,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan alat tersebut memang sangat berguna jika diterapkan di pertanian. Hal itu dapat memabntu petani saat menebar pupuk sehingga lebih cepat. Memang drone penebar pupuk bukan kali pertama. Ia mengakui sejumlah industri dibidang pertanian sudah pernah membuat alat itu. Sayangnya harga drone pabrikan terlampau mahal sekitar Rp 200 juta.

Drone itu pun sudah pernah diuji coba,bahkan bukan kata dia Polresta Surakarta pun sempat melakukan kombinasi drone penyemprot pupuk cair digantikan menggunakan senapan AK 47.Kedepannya siswa SMK N 2 Wonogiri berencana untuk meningkatkan daya angkut drone sehingga bisa lebih dari 1 kilo. Meski demikian kata dia alat penyemprot pupuk cair itu belum ditargetkan untuk dipasarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement