Selasa 21 Jul 2015 09:44 WIB

Sekolah di Solo Belum Penuhi Target Kuota Siswa

Rep: Edy Setyoko/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah siswa baru mengikuti Masa orientasi siswa (MOS) saat hari pertama masuk sekolah di SMAN 8 Jakarta, Senin (14/7). (Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah siswa baru mengikuti Masa orientasi siswa (MOS) saat hari pertama masuk sekolah di SMAN 8 Jakarta, Senin (14/7). (Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hingga saat ini, masih banyak sekolah di Solo, Jateng, belum memenuhi target kuota siswa, kendati tahun ajaran baru 2015/2016 telah dimulai per 6 Juli dan kegiatan belajar-menegajar mulai efektif 27 Juli mentang. Sekolah yang belum memenuhi kuota siswa ini menjadi pekerjaan tersendiri bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat.

"Kami minta pihak sekolah sesegera mungkin memenuhi target kuota siswa," pinta Aryo Widyandoko, Sekretaris Disdikpora Kota Solo, Selasa (21/7).

Aryo tidak merinci detail sekolah yang belum memenuhi target kuota siswa. Yang jelas, kondisi ini terjadi baik di sekolah negeri maupun swasta. Jumlah kuota tak terpenuhi akibat calon siswa mengundurkan diri, atau pindah ke sekolah lain. Yang terpenting di sini, lanjut Aryo, pihak sekolah segera mencapai target kuota siswa yang belum terpenuhi tersebut. Untuk mewujudkan ini, pihak sekolah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lagi. ''Tidak ada, aturan yang mengatur batasan akhir PPDB,'' katanya.

Aryo mengaku, banyak sekolah terutama sekolah yang kuotanya terpenuhi. Sekolah bisa melanjutkan pembukaan PPDB. Sekolah diperbolehkan menerima siswa baru hingga kuota terpenuhi.

Namun diharapkan pembukaan PPDB sebelum 27 Juli, saat proses belajar mengajar (PBM) dimulai. Dan, mulai 27 Juli kegiatan belajar dan mengajar sudah berjalan efektif. Seperti diketahui, sekolah yang belum memenuhi kuota siswa menjadi persoalan tersendiri. Ini terjadi karena ada siswa yang diterima di sekolah lain. Atau pindah ke sekolah lain, mungkin dianggap lebih bagus. Hal semacam ini yang menyebabkan jumlah kuota siswa jadi berkurang, atau kuota belum terpenuhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement