Senin 23 Feb 2015 12:14 WIB

Siswa SMP Juga Perlu Belajar Keuangan

Rep: c78/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sejumlah siswa mengikuti kegiatan pelatihan dasar tentang gaya hidup sehat dan aktif di lapangan SMPN 11 Jakarta, Jumat (3/10).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan pelatihan dasar tentang gaya hidup sehat dan aktif di lapangan SMPN 11 Jakarta, Jumat (3/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyeriusi program edukasi keuangan untuk kalangan pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan buku bertajuk "Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan" di SMP Lab School Kebayoran pada Senin (23/2). Buku tersebut akan menjadi alat bantu edukasi keuangan kepada siswa untuk kwgiatan ekstrakulikuler.

"Ini merupakan langkah strategis kita untuk memperkenalkan layanan keuangan sejak dini," kata A‎nggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S Soetiono. OJK, lanjut dia, telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar ke depan, literasi keuangan akan dimasukkan dalam materi pelajaran wajib bagi pelajar. Bahkan rencananya materi tersebut akan dimasukkan dalam kurikulum Kemendikbud. 

Berdasarkan data yang dihimpun OJK, jumlah pelajar SD sampai SMA berjumlah 37,7 juta jiwa. Mengingat Jumlah tersebut cukup banyak, Titu, sapaan akrabnya, menyadari pentingnya kalangan pelajar mendapatkan pemahaman seputar industri keuangan.

Menghadiri acara peluncuran buku, Mendikbud Anies Baswedan mengharapkan adanya pemerataan informasi tentang OJK dan IJK. Menurutnya, pendidikan keuangan sejak dini bukan hanya untuk pelajar di kota, tapi harus merambah hingga ke daerah. "Pendidikan keuangan bukan hanya milik pelajar kota, tapi pelajar desa di seluruh Indonesia, biar masyarakat desa juga pandai memanfaatkan teknologi dan informasi," ujar Anies.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement