Kamis 27 Nov 2014 13:39 WIB

Agar Mudah Dipahami, Belajar Bahasa Asing Harus Dibarengi Pengetahuan Budaya

Rep: Yulianingsih/ Red: Indah Wulandari
Bahasa Asing (ilustrasi)
Foto: LIBRARY ESCONDIDO
Bahasa Asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pengajaran bahasa asing tidak bisa dilepaskan dari unsur budaya agar sulit ditangkap para siswa. 

"Dengan pemahaman budaya maka kita akan tahu mana bahasa yang baik untuk dipelajari dan mana yang tidak perlu dipelajari. Karena tidak semua bahasa asing itu jelek tapi tidak semua juga baik," ujar Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Kasiyarno saat memberikan sambutan pada forum International Conference and Seminar on Cross Cultural Understanding, Kamis (27/11). 

Selama ini, ujarnya, pengajaran bahasa khususnya bahasa asing terutama Bahasa Inggris lebih banyak menekankan pada struktur dan gramatikalnya saja. Pengajaran bahasa asing tersebut tidak dibarengi dengan pengajaran budaya. 

“Padahal banyak pengertian bahasa asing yang harus dibarengi dengan pemahaman budaya yang melatarbelakanginya,” imbuhnya.

Pengajaran bahasa asing di UAD sendiri, kata dia, juga masih dipisahkan antara bahasa dan budaya. Padahal harusnya diintegrasikan. Namun, metode pengajaran melalui kurikulum 2013 hal tersebut sangat memungkinkan untuk diintegrasikan. 

Karenanya ke depan, pengajaran bahasa asing di UAD akan mengintegrasikan unsur budaya di dalamnya.

Dengan begitu pengajaran bahasa asing kata dia, akan lebih mudah dipahami. "Karena bahasa tanpa memahami budaya maka maknanya akan lepas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement