Selasa 25 Mar 2014 00:19 WIB

Kebutuhan PAUD di Indonesia 551.779 Unit

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Muhammad Hafil
Siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) mengunjungi museum (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) mengunjungi museum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi mengatakan, kebutuhan PAUD di Indonesia mencapai 551.779. Namun jumlah  PAUD di Indonesia baru mencapai 174.367.

Dari 174.367 PAUD, kata Lydia, terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 74.487, diikuti Kelompok Bermain sebanyak 70.477. Sedangkan Satuan PAUD sejenis mencapai 26.269 lembaga. 

"Kurangnya jumlah PAUD di Indonesia juga disebabkan sedikitnya anggaran bagi PAUD. Padahal PAUD ini merupakan pendidikan dasar untuk menyiapkan generasi bangsa menuju masa depan,"ujar Lydia.

Program PAUD, terang Lydia, harus terus dikembangkan sebab pada tahun 2045, atau pada 100 tahun usia kemerdekaan, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Pada periode tersebut, Indonesia akan memiliki banyak pemuda-pemudi yang penuh potensi. 

"Calon-calon pemimpin di tahun 2045 adalah anak-anak PAUD saat ini. Oleh karena itu, PAUD adalah investasi yang harus kita pupuk sejak saat ini,” kata Lydia.

Berdasarkan survei nasional BPS pada tahun 2010, terang Lydia, anak usia 0-9 tahun telah mencapai 45,93 juta jiwa. Pada tahun 2045, anak-anak tersebut akan berusia 35-44 tahun. 

"Program PAUDISASI sangat penting untuk menyiapkan anak-anak menjadi calon pemimpin di masa mendatang. Anak-anak yang ikut PAUD lebih tertarik dengan sekolah dari pada yang tidak ikut, tingka putus sekolah anak yang pernah PAUD juga lebih rendah,"kata Lydia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement