Sabtu 18 Jan 2014 00:08 WIB

Pemkot Yogya Siapkan Rp 700 Juta untuk UASDA SD/ MI 2014

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5).  (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tahun ini menyediakan dana Rp 700 juta untuk biaya pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Daerah (UASDA) bagi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di  Kota Yogyakarta. UASDA merupakan pengganti Ujian Nasional (UN) bagi siswa SD/MI kelas 6.

"UASDA akan dilaksanakan pada 19 -21 Mei 2014," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Hery Suasana, Jumat (17/1).

Menurut dia, UASDA tahun ini akan dilaksanakan 168 sekolah baik SD/ MI dan 7.700 siswa di Kota Yogyakarta. Pelaksanaan UASDA tersebut ditanggung sepenuhnya oleh APBD melalui dana tersebut. "Setiap siswa akan menerima anggaran Rp 90 ribu untuk pelaksanaan UASDA tersebut," katanya.

Anggaran ini diberikan langsung ke sekolah pelaksana untuk operasional pelaksanaan UASDA. Semua SD/ MI di Kota Yogyakarta juga sudah memperoleh sosialisasi terkait pelaksanan UASDA ini. "Prinsipnya persiapan yang dilakukan hampir sama seperti UN, hanya bedanya sekarang UASDA bukan UN," katanya.

UN SD/MI kata dia, diganti UASDA karena jenjang pendidikan SD bukan terminal akhir pendidikan dasar. SD merupakan subterminal untuk melanjiutkan ke jenjang SMP, sehingga UN ditiadakan dan diganti UASDA. "Meski begitu, para siswa tetap dipersiapkan seperti menghadapi UN begitupula guru-gurunya," katanya.

Dengan begitu kata dia, pendalaman materi dan uji coba soal tetap dilakukan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) DIY, Baskara Aji mengatakan, meski penyelenggaraan UASDA dilakukan di daerah namun substansinya tetap sama dengan UN tahun sebelumnya.

Menurut dia, sebagai penyelenggara maka daerah harus membiayai seluruh kebutuhan pelaksanaan UASDA. Pemerintah pusat hanya menyediakan 25 persen materi soal. Sedangkan 75 persen dari materi soal lainnya dibuat oleh daerah.

DIY sendiri meminta guru yang dinilai berkompeten untuk membuat soal-soal tersebut dengan pendampingan dari reviewer dan pengawas yang berasal dari perguruan tinggi (PT).

"Kami mengundang guru-guru yang berkompeten sekitar Maret nanti untuk membuat materi soal ini.Untuk masing-masing matapelajaran akan diundang lima guru," ujarnya.

Sebelumnya kata dia, para guru ini akan diberikan pelatihan terlebih dahulu. Dari pelatihan itu, guru nantinya diminta membuat lima paket soal. Dari lima soal tersebut akan dipilih tiga soal untuk dijadikan materi soal UASDA. Sedangkan sisanya akan dijadikan naskah soal cadangan dan susulan.

   

"Mata pelajaran yang diujikan antara lain PKN, Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA," katanya.

Pemda DIY sendiri mengalokasikan dana sebesar Rp 15 Miliar untuk pembuatan naskah soal UASDA tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement