Ahad 22 Dec 2013 14:14 WIB

Yatim Mandiri Akan Dirikan Sekolah Enterpreneur di Yogyakarta

Rep: reni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
Sejumlah anak yatim binaan Yayasan Yatim Mandiri, menunjukan lukisan hasil karya mereka saat acara
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah anak yatim binaan Yayasan Yatim Mandiri, menunjukan lukisan hasil karya mereka saat acara "Yatim Melukis Impian" di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Tahun depan Yatim Mandiri akan mendirikan //academy entrepreneur// (sekolah entrepreneur)  di Yogyakarta . Pada tahun pertama akan diterima 30 anak lulusan SMA atau sederajat.

Hal itu dikemukakan  Iwan Setiyawan Direktur Program Yatim Mandiri pada Republika usai acara  seminar "Membangun sinergi menuju kemandirian ekonomi keluarga dhuafa" (yatim mandiri), di Yogyakarta, Ahad (22/12).

Sebenarnya program entrepreneur Yatim Mandiri sudah ada sejak tahun 2007, tetapi selama ini ada di Surabaya yang merupakan kantor Pusatnya Yatim Mandiri. ''Alasan Sekolah Entrepreneur didirikan di Yogya, karena anak-anak dari daerah kalau dibawa ke Surabaya kadang orangtuanya tidak boleh.Sehingga kami mendirikan di tempat lain dan salah satunya di Yogyakarta,'' kata dia.

Di Sragen yang diajarkan hard skill yakni berupa peternakan terpadu dan dalam waktu dekat akan dikembangkan di Blitar dan Jonggol . ''Kalau di Yogyakarta yang diajarkan soft skill-nya. Dengan adanya sekolah entrepreneur diharapkan dapat menghasilkan entrepreneur-entrepreneur muda. Sekolah ini bisa menerima siswa dari berbagai daerah dan nantinya akan dites.

Dari sekolah entrepreneur yang lamanya selama enam bulan diharapkan akan tahu potensi apa yang mereka miliki. Setelah mengikuti sekolah entrepreneur alumninya akan dibimbing dan dibina sehingga nantinya mereka bisa usaha sendiri. Pengetahuan yang akan diberikan antara lain berupa: kuliner, agroindustri. Masa pendidikannya enam bulan dan kebanyakan pendidiknya praktisi.

Persyaratan untuk masuk ke sekolah entrepreneur syaratnya yatim dhuafa dan mempunyai komitmen mandiri dan akan berwirausaha. ''Karena ada juga anak yatim dhuafa yang sudah diterima, tetapi karena tidak kerasan lalu keluar,'' ungkap Iwan.

Saat ini jumlah anak yatim dhuafa yang mengikuti sekolah entrepreneur yang ada di Surabaya, Sragen, dan lain-lain  ada 320 orang dan diharapkan tahun 2014 bisa melahirkan 64 entrepreneur, ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement