Jumat 22 Feb 2013 20:25 WIB

Baru 35 Persen Anak Indonesia yang Terjangkau PAUD

Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.
Foto: Antara/Arief Priyono
Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kemdikbud Lydia Freyani Hawadi mengatakan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) baru mampu menjangkau 35 persen dari total anak berusia 1-6 tahun yang berjumlah 30,1 juta orang.

"Kalau untuk anak usia empat hingga enam tahun tercatat telah mengikuti PAUD sebanyak 60 persen," kata Lydia Freyani Hawadi ketika membuka acara Frisian Flag Indonesia Pelatihan Dongeng Bunda PAUD di Depok, Jumat.

Ia mengatakan PAUD sangat penting hasil penelitian menunjukkan perkembangan otak anak pada usia tiga tahun pertama. "Kita harus menyiapkan anak usia prasekolah mencapai kematangan untuk mengikuti pendidikan dasar," katanya.

Untuk itu katanya peningkatkan kualitas tenaga pengajar PAUD dinilai penting. Idealnya kata dia tenaga pengajar PAUD telah menyelesaikan diklat kompetensi dasar bejenjang yang dilakukan oleh Kemdikbud.

Ia berharap agar anak-anak diajarkan sejak dini budaya antri dan budaya hidup bersih agar tumbuh generasi muda yang disiplin dan sehat.

Sementara itu Corporate Communication Manager PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F Saputro, mengatakan terdapat dua faktor untuk mencerdaskan anak, yaitu pemenuhan nutrisi (94 persen) dan stimulasi dari lingkungan (76 persen)

Ia menjelaskan pemenuhan nutrisi seperti pemberian makanan bergizi termasuk susu, vitamin, dan suplemen.

Sedangkan stimulasi dari lingkungan yakni memasukkan ke sekolah anak usia dini, kursus tambahan, dan melalui permainan edukatif..

Sedangkan spesialis Psikiatri Anak dan Remaja Dr dr Tjin Wiguna mengatakan kecerdasan anak ada pada masa emas yaitu lima tahun pertama. Pertumbuhan otak anak akan mencapai 90 persen.

"Perlu pemenuhan nutrisi di masa lima tahun pertama untuk meningkatkan perkembangan otak," katanya.

Menurut dia perkembangan otak anak pada periode emas merupakan hal perlu dicermati oleh orangtua sehingga akan mendukung potensi anak dikemudian hari.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement