Kamis 21 Jan 2021 18:17 WIB

Tim Medis UB-RSSA Berangkat ke Mamuju

EMT UB-RSSA akan bekerja secara shift bersama dengan tim lain dari Unhas.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Tim Emergensi Medis atau Emergency Medical Team (EMT) kloter pertama dari Universitas Brawijaya (UB) dan RSUD Saiful Anwar (RSSA)  diberangkatkan ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (21/1).
Foto: Humas UB
Tim Emergensi Medis atau Emergency Medical Team (EMT) kloter pertama dari Universitas Brawijaya (UB) dan RSUD Saiful Anwar (RSSA) diberangkatkan ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Emergensi Medis atau Emergency Medical Team (EMT) kloter pertama dari Universitas Brawijaya (UB) dan RSUD Saiful Anwar (RSSA) resmi diberangkatkan ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (21/1). Para tenaga medis ini ditunjukkan untuk membantu RS rujukan tertinggi di wilayah tersebut. 

EMT UB-RSSA akan bekerja secara shift bersama dengan tim lain dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makasar.Tim yang membawa misi kemanusiaan ini berangkat menggunakan pesawat TNI AU jenis Hercules dengan nomor registrasi A-1337 dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang.

Baca Juga

Tim yang diketuai oleh Satria Pandu Persada Isma ini beranggotakan 23 tenaga kesehatan (nakes). Dari jumlah tersebut, 14 di antaranya dokter sedangkan sembilan lainnya perawat.

Adapun tim pertama yang berangkat terdiri atas satu dokter dan satu perawat, yakni Aurick Yudha Nagara dan Aguswanto. Sementara untuk tim kedua akan berangkat pada Jumat (22/1) dari Bandara Juanda Sidoarjo.

Tenaga medis Aurick Yudha Nagara mengatakan, para nakes akan bertugas di Mamuju selama delapan hari. Yakni, enam hari efektif dan hafi pertama dimulai Jumat (22/1). "Karena difasilitasi oleh TNI AU, hari ini baru dua orang yang bisa berangkat,” kata Aurick.

Aurick berharap jumlah korban di lokasi bencana tidak bertambah. Berdasarkan informasi di lapangan, jumlah operasi terhadap korban bencana menurun. Namun masih banyak yang mengalami trauma, latah tulang dan lain-lainnya. 

"Dan yang belum bisa mengakses RS darat rencananya menggunakan RS Apung KRI Suharso milik TNI AU,” ungkapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/1).

Terpisah, Kasi Angkutan Lanud Abdulrachman Saleh, Sufriadi, mengatakan keberangkatan tim medis sudah direncanakan sejak seminggu lalu. TNI AU mendukung penuh dan memfasilitasi untuk misi kemanusiaan tersebut. Selain dua nakes, pesawat juga membawa 12 crew dari TNI AU. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement