Selasa 24 Nov 2020 05:45 WIB

Lewat IGTF, Mahasiswa IPB Siap Bantu Pulihkan Ekonomi UMKM

IGTF ajang mahasiswa memberikan inspirasi kepada masyarakat melalui ide dan semangat.

Rektor IPB University  Prof Dr Arif Satria melepas 50 mahasiswa peserta program IPB Goes to Field (IGTF).
Foto: Dok IPB University
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria melepas 50 mahasiswa peserta program IPB Goes to Field (IGTF).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria melepas 50 mahasiswa untuk terjun ke masyarakat melalui program IPB Goes to Field (IGTF), akhir pekan lalu. IGTF merupakan salah satu bentuk Program Mahasiswa Mengabdi yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Karena Covid-19, pelaksanaan IGTF dilakukan di lokasi tempat tinggal mahasiswa.

Bertajuk Pemulihan Ekonomi Berbasis Keluarga, kegiatan ini diharapkan mampu membantu pemulihan ekonomi masyarakat terutama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.

“Pemulihan ekonomi di masa pandemi ini  membutuhkan satu pendekatan yang berbasis keluarga. Karena resiliensi keluarga merupakan bagian penting dalam menopang ekonomi ke depan,” kata Dr Sofyan Sjaf, wakil Kepala LPPM Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dalam Opening Ceremony IGTF Domisili.

Jumlah partisipan IGTF Domisili kali ini adalah 50 orang mahasiswa, sepuluh mitra dan lima dosen pembimbing. Di lapangan, mereka dibagi ke dalam 10 kelompok yang masing-masing berdampingan bersama mitra dan dibimbing oleh dosen yang telah ditentukan sesuai bidang dan kepakarannya.

Berbeda dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sifatnya wajib, IGTF diikuti secara sukarela. Mereka yang berminat harus mendaftarkan ide dan rencana programnya untuk diseleksi. Meski demikian, diakui Dr Sofyan, antusiasme mahasiswa cukup tinggi. Hanya saja, kondisi yang belum kondusif menjadikan kegiatan IGTF Domisili tahun ini hanya fokus digelar di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.

Mahasiswa akan dibekali fasilitas dalam bentuk bantuan akomodasi, bantuan internet, bantuan program, asuransi jiwa, seragam mahasiswa serta pelatihan penulisan publikasi media massa/jurnal.

Sementara itu, Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi mengatakan, kegiatan IGTF sejalan dengan program Kampus Merdeka Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemdikbud). Di mana ruang belajar mahasiswa tidak hanya terbatas pada kelas. LPPM IPB University menyadari perlunya meningkatkan konektivitas antara pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria mengatakan IGTF merupakan ajang mahasiswa untuk dapat memberikan inspirasi pada masyarakat melalui ide dan semangat. Selain itu inovasi yang dihasilkan nantinya, tidak hanya sekedar memberikan nilai tambah bagi masyarakat, namun juga dapat memberikan semangat optimisme dan kemandirian terutama hal pangan.

“Di masa pandemi, community based food system adalah jawaban. Bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan untuk pertanian, perikanan dan peternakan. Kalau kita bisa memberikan solusi bagaimana masyarakat sekitar kita bisa mandiri pangan di tingkat keluarga itu sangat berdampak,” kata Prof Arif dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Dari kegiatan ini, disamping memberikan kontribusi bagi masyarakat, rektor berharap IGTF juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan menggali pengalaman dari masyarakat. Sehingga,  mahasiswa IPB University dapat tumbuh menjadi pembelajar yang tangguh, untuk terbiasa belajar dari siapapun dan dimanapun.

“Karena semangat Anda adalah semangat untuk mendapatkan sesuatu yang penting, untuk kemudian Anda kontribusikan untuk kebaikan,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement