Kamis 16 Jul 2020 00:15 WIB

Kamarussamad: Agriculture, Sektor Paling Menjanjikan 

Mereka yang terlibat sektor agriculture harus memiliki konektivitas dengan ICT. 

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Aggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad.
Foto: Istimewa
Aggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggagas KAHMIPreneur, Kamrussamad menilai, ada beberapa sektor usaha yang tidak bisa lagi diandalkan di era pendemi Covid-19. Di antaranya, sektor konstruksi, real estate, transportasi, finansial servis dan lainnya. Namun ada juga beberapa sektor bisnis yang dinilai menjanjikan dapat berkembang yaitu sektor Agriculture atau pertanian.

"Menurut banyak pengamat, peneliti dan juga referensi mengatakan bahwa yang berpotensi untuk untuk bisa terus tumbuh dan berkembang adalah salah satunya agriculture," ujar Kamrussamad dalam diskusi online yang digelar Dewan Mahasiswa Faskultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Palangkaraya dan KAHMIPreneur dalam program YES Goes to Campus, Rabu (15/7).

Namun, Kamrussamad menjelaskan, mereka yang terlibat sektor agriculture harus memiliki konektivitas dengan Information and Communication Technology (ICT) atau teknologi informasi. Sehingga sistem delivery, layanannya bisa lebih cepat dan juga bisa memenuhi apa yang menjadi keinginan daripada pelanggan. Tentunya, saja harapanya sektor agriculture dapat terus beradaptasi dan berkembang di era pandemi Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Kamrussamad mengakui saat ini tantangan daripada enterpreneur adalah menurunnya daya beli masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, kata dia, Singapura baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi mereka minusnya sangat dalam, sekitar minus 41,6 persen. 

Hal itu terjadi karena daya beli masyarakat yang menurun. Begitu juga yang terjadi di Indonesia dan menjadi tantangan para enterpreneur.

"Beberapa negara yang selama ini mengekspor bahan pangan seperti beras dari Vietnam mereka hari ini sudah mulai membatasi sejak bulan April mereka membatasi ekspor beras mereka," terang politikus Partai Gerindra.

Selain itu, akibat pandemi Covid-19 produktivitas juga cenderung menurun karena memang harus menyesuaikan dengan kondisi. Menurut Kamrussamad, saat ini tantangan bisnis memang lebih tinggi dibanding sebelumnya. Namun sebagai enterpreneur, dituntut selalu berpikir out of the box dengan memanfaatkan teknologi online. Itu dilakukan agar bisnis tetap berjalan dan tidak merugi 

"Semuanya berubah tantangan, 4.0 ternyata lebih cepat terjadi akibat Covid-19 maka mau tidak mau proses transaksi akan menyesuaikan. Pemasaran juga semakin banyak menggunakan media sosial, maka biaya operasional berdampak artinya bisa kita turunkan," tutur Kamrussamad. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement