Jumat 03 Jul 2020 21:12 WIB

Jokowi: Kiprah ITB Warnai Sejarah Bangsa

Jokowi harap ITB terus memberikan kontribusi pada era disrupsi dan hiperkompetisi.

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo
Foto: ANTARA /Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mewarnai perjalanan besar sejarah Indonesia. Hal ini terlihat dari peran ITB sebagai tempat menimba ilmu sejumlah tokoh Indonesia, baik dalam bidang teknik maupun seni, humaniora, dan kebudayaan. 

"Dari kampus ini, semangat kemerdekaan digaungkan, permasalahan bangsa diselesaikan, dan kemajuan bangsa dihasilkan," kata Jokowi ketika menyampaikan pidato secara virtual dalam acara sidang terbuka Peringatan 100 Tahun Perjalanan Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang digelar Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (3/7). 

Baca Juga

Presiden menyebutkan tokoh-tokoh yang menimba ilmu dan kepemimpinan di ITB. ITB sebagai tempat Ir. Soekarno menimba ilmu dan kepemimpinan. 

ITB menjadi tempat Ir. Djuanda Kartawidjaja belajar dan membangun kecintaan kepada Tanah Air. Kemudian, tempat Ir. B.J. Habibie yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia mengawali jejak sebagai engineer yang disegani dunia. 

"Banyak tokoh besar bangsa yang lainnya yang lahir dari rahim ITB," kata dia.

Selain sebagai perguruan tinggi teknik ternama, menurut Jokowi, hal yang mengagumkan, yaitu ITB juga mengembangkan pendidikan seni, humaniora, dan kebudayaan. Ia menyebutkan sejumlah tokoh seperti Sjafei Sumardja giat mengembangkan pendidikan seni, musisi legendaris Sam Bimbo, I Nyoman Nuarta yang menghasilkan karya seni yang luar biasa, hingga Iskandar Alisyahbana mantan rektor ITB yang juga Bapak Sistem Komunikasi Satelit Indonesia.

Karena itu, presiden mengaku senang bisa hadir di tengah keluarga ITB yang telah melahirkan sejumlah tokoh bangsa. "Saya senang dan bangga bisa hadir secara virtual di tengah keluarga besar ITB, institut pendidikan teknik tertua di Indonesia," kata Jokowi dalam sambutan secara virtualnya. 

Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif, Jokowi memandang, peran pendidikan tinggi harus semakin signifikan. Pendidikan tinggi harus menjadi pemandu perubahan besar, menggagas inovasi dan terobosan, serta membuat Indonesia semakin disegani dunia.

Menurut kepala negara, saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan yang besar, yaitu disrupsi dan hiperkompetisi. Perubahan besar telah terjadi di berbagai bidang yang semakin dipercepat oleh revolusi industri jilid keempat. 

Persaingan antarnegara juga semakin ketat yang menuntut kecepatan, fleksibilitas, dan inovasi. "Kontribusi ITB ditunggu oleh seluruh anak bangsa. Tunjukkan prestasi akademisi dan peneliti kita, tunjukkan sumber daya iptek dan inovasi karya bangsa kita kepada dunia, buktikan kontribusi ITB untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia tercinta," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan laporan Bank Dunia tanggal 1 Juli 2020 yang menyebut status Indonesia telah naik dari lower middle income country menjadi upper middle income country. Hal tersebut menyusul gross national income per kapita Indonesia yang naik menjadi 4.050 dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi sebelumnya 3.840 dolar AS.

"Kenaikan status ini harus kita syukuri dan kita perlakukan sebagai sebuah peluang agar negara kita Indonesia bisa terus maju, melakukan lompatan kemajuan agar kita berhasil menjadi negara berpenghasilan tinggi, dan berhasil keluar dari middle income trap," ujarnya.

Pada akhir pidatonya, Jokowi mengucapkan selamat ulang tahun seraya mengajak keluarga besar ITB untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa, menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan andal, serta menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi rakyat dan masyarakat. "Selamat ulang tahun ke-100 ITB, Dirgahayu Institut Teknologi Bandung," kata presiden. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement