Selasa 25 Jun 2019 13:41 WIB

D'bos, Aplikasi Pemantau Perilaku Pengemudi

Aplikasi pemantau perilaku pengemudi D'bos dikembangkan mahasiswa UGM.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
D'bos, aplikasi pemantau perilaku pengemudi. Aplikasi ini  dikembangkan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada  (UGM).
Foto: Dok UGM
D'bos, aplikasi pemantau perilaku pengemudi. Aplikasi ini dikembangkan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan aplikasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Aplikasinya dinamakan D'bos.

Aplikasi itu dapat menilai perilaku pengemudi ketika berkendara. Sehingga, dapat menjadi evaluasi tersendiri dan tentu saja dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi.

D'bos dirancang dengan memanfaatkan akselerometer dan GPS pada ponsel pintar. Piranti ini memiliki kemampuan untuk mengukur percepatan gaya dan perubahan posisi yang dilakukan.

Salah satu pengembang D'bos, Adrian Rose Jayanto mengatakan, dengan alat ini bisa diperoleh indeks nilai perilaku pengemudi. Datanya didapat melalui indikasi pengurangan nilai.

"Seperti mengemudi berakselerasi agresif, zig-zag dan batas kecepatan berkendara," kata Adrian di Kampus UGM, Sabtu (22/6) lalu.

D'bos turut mendukung penggunaan bahan bakar yang efisien melalui fitur perhitungan eco-driving. Lewat integrasi realtime kepada admin, aplikasi ini dapat digunakan pengendara-pengendara.

Mulai dari pengemudi ojek daring, aparat untuk penilaian kinerja pegawai, ujian SIM dan evaluasi pribadi pengguna. Menurut Adrian, ada keprihatinan di balik pengembangan aplikasi tersebut.

Utamanya, soal tingginya kasus kecelakaan lalu lintas yang ada di Indonesia. Data Institut Studi Transportasi (Instran) mencatat tren kecelakaan lalu lintas nasional tiap tahun meningkat.

Pada 2009, Instran turut mencatat sekitar 140 ribu lebih terjadi kecelakaan lalu lintas. Akibatnya, lebih dari 20 ribu korban meninggal, 40 ribuan lukat berat dan 80 ribu luka ringan.

"Harapannya, dengan aplikasi ini ada ponsel pengendara, angka kecelakaan lalu lintas akibat perilaku lalai pengendara dapat dikurangi," ujar mahasiswa Fakultas Teknik tersebut.

Pengembangan D'bos ini sendiri dilakukan Adrian bersama dengan teman-teman sefakultasnya. Ada Wisnu Kurniawan dan Virginia Putri Mori dengan bimbingan Eka Firmansyah.

D'bos lahir melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang karsa cipta UGM 2019. Inovasi itu berhasil mendapatkan dana hibah pengembangan dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement