Kamis 20 Jun 2019 13:53 WIB

IJIMS Tembus the Best Quartile 1 di Scimago Journal Rank

SJR merupakan portal yang menampilkan berbagai jurnal ilmiah dunia.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) menghadiri peresmian kampus baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Jawa Tengah. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) menghadiri peresmian kampus baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Jawa Tengah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS) yang dikelola oleh Pascasarjana IAIN Salatiga telah berhasil menjadi jurnal pertama dan satu-satunya di Indonesia yang dapat menembus the best Quartile 1 (Q1) di Scimago Journal Rank (SJR) yang dapat diakses pada https://www.scimagojr.com/ untuk bidang religious study sejak 31 Mei 2019. Hal ini merupakan berkah tersendiri bagi IAIN Salatiga. 

Scimago Journal Rank merupakan portal yang menampilkan berbagai jurnal ilmiah dunia dan menjadi indikator untuk menilai kualitas suatu jurnal ilmiah di bidangnya berdasarkan tingginya jumlah sitasi dan kualitas rujukan yang digunakan oleh jurnal tersebut. Semakin tinggi nilai SJR berarti jurnal tersebut semakin berkualitas dan memiliki reputasi tinggi secara internasional. Informasi yang digunakan SJR diperoleh dari the Scopus® database (Elsevier B.V.). Untuk meraih Q1, nilai SJR IJIMS mencapai 0.16.

IJIMS adalah jurnal khusus dalam bidang kajian Islam. Jurnal  ini  mendiskusikan Islam baik sebagai tradisi tekstual maupun realitas historis dan sosial yang selalu dinamis mengikuti perkembangan jaman. Jurnal ini ditujukan untuk menjembatani gap antara pendekatan tekstual dan kontekstual dalam Studi Islam; dan juga memecahkan dikotomi antara orthodoksi  dan heterodoksi.

IJIMS mengundang para penulis di seluruh penjuru dunia dari berbagai bidang disiplin ilmu untuk melakukan kajian Islam. Dalam rangka menunjang salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, IJIMS kali pertama berdiri pada 2011. Hingga tahun 2019, IJIMS telah berhasil mempublikasikan 17 edisi dengan sebaran penulis dari dalam dan luar negeri. 

Dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/6), IJIMS didirikan pimpinan redaksinya Profesor Dr Zakiyuddin Baidhawy MAg yang kini juga Rektor IAIN Salatiga. jurnal ini berhasil meraih status akreditasi nasional A oleh Kememdikbud SK No. 212/P/2014. Capaian awal ini menjadi semangat bagi para pengelolanya untuk semakin meningkatkan kualitasnya sebagai salah satu jurnal ilmiah yang bereputasi internasional di bidang Studi Islam. IJIMS  mengembangkan publikasi melalui OJS (Online Journal System) yang membuat naskah-naskah yang diterbitkan dapat diakses secara free oleh para pembaca dari seantero dunia. 

Pada 2017, upaya para pengelola membuahkan hasil bagus dengan berhasilnya IJIMS menjadi salah satu jurnal ilmiah dari 4 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang terindeks Scopus. Sejak  saat itu jurnal ini menjadi target  para penulis dalam dan luar negeri. Di tahun yang sama, IJIMS pun mengepakkan sayap terindeks di Asean Citation Index  (ACI).

Usaha IJIMS dalam meningkatkan pengelolaannya berlanjut dan di tahun 2018 berhasil secara resmi terindeks pada Clarivate Analytics atau Web of Science. Dengan reputasi yang semakin meningkat, IJIMS di tahun yang sama mendapat kehormatan untuk diberikan penawaran terindeks di American Theological Library Association (ATLA). 

Capaian ini tentu saja menjadi kebanggaan IAIN Salatiga pada khususnya, dan juga bangsa Indonesia secara umum. Keberhasilan menembus daftar jurnal dengan ranking Q1 ini menunjukkan bahwa kualitas pengelolaan jurnal yang serius, sistematis dan disertai kesabaran dalam menyeleksi naskah-naskah berkualitas akan menjamin reputasi dan pengakuan internasional. 

Capaian ini tentu saja akan mendorong IJIMS untuk tetap berusaha secara konsisten mempertahankan reputasinya, salah satunya dengan menjaga kualitas artikel yang dipublikasikan dan juga dukungan pengelolaan jurnal yang semakin baik. Selain itu, harapan pengelola IJIMS dengan capaian Q1 ini adalah memberikan motivasi bagi para pengelola jurnal lainnya baik di lingkungan Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Agama  maupun Kemenristekdikti dan lainnya di seluruh Indonesia.

Jurnal dengan capaian dan reputasi internasional ini dapat menjadi sarana para penulis untuk menerbitkan karya mereka di negeri sendiri tanpa harus terhegemoni oleh jurnal di luar negeri, terlebih yang bersifat predator.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement