Senin 06 May 2019 12:02 WIB

UMM: Keberhasilan Negara Ditentukan oleh Kualitas Pendidikan

Rektor UMM mengajak civitas akademika UMM untuk terus melakukan inovasi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan memberikan keterangan pers di Gedung Rektorat, UMM, Senin (25/3).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan memberikan keterangan pers di Gedung Rektorat, UMM, Senin (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan mengatakan, keberhasilan suatu negara akan sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan. Oleh karena itu, Fauzan mendorong pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas tersebut.

"Hendaklah kita menjadi matahari, yang dia melepaskan sinarnya dan bisa dinikmati oleh semua orang,” kata Fauzan belum lama ini.

Menurut Fauzan, kehadiran UMM dalam hal kontribusinya terhadap pendidikan tidak bisa diragukan lagi. Banyak prestasi, baik secara personal maupun institusional, baik yang diukir oleh mahasiswa, karyawan maupun dosen. Tak hanya di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

“Kita bertekad untuk terus mengejar prestasi itu,” tegasnya melalui pesan resmi yang diterima Republika.

Satu-satunya kunci untuk terus selalu berprestasi, yakni melakukan perubahan di seluruh sektor yang ada di UMM. Mulai dari pelayan kepada mahasiswa, komunikasi antarsesama, sampai pada membangun kerjasama yang baik. Itu semua alam rangka untuk memberikan penguatan agar UMM selalu menjadi universitas terdepan.

Salah satu yang paling membanggakan, yakni ketika mahasiswa UMM berhasil mempertahankan gelar Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC), di Amerika Serikat, pada 13 hingga 15 April 2019 lalu. Raihan prestasi tersebut diraih oleh tiga tim kebanggaan UMM.

"Apa yang bisa kita tangkap dari fenomena ini? Artinya adalah, semua yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang ini, harus memancarkan energi positif, harus membangun kekuatan yang memiliki resonansi positif. Baik resonansi itu bertaraf regional maupun nasional bahkan internasional," sebut Fauzan.

Fauzan lantas mengajak bapak ibu seluruh civitas akademika UMM untuk terus melakukan inovasi. Jika kita tidak berinovasi, maka UMM akan mati. Bagi UMM, harus ada sesuati yang baru bukan hanya setiap tahun, tapi juga per bulannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement