Ahad 05 May 2019 14:04 WIB

UMP Picu Akreditasi Prodi dengan Kegiatan Ilmiah

Faktor yang berperan untuk akreditasi adalah kinerja dosen hingga karya ilmiah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Foto: wordpress.com
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), akan terus memicu akreditasi di masing-masing program studi (prodi) dengan menggelar berbagai kegiatan ilmiah. Hal itu dikatakan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Dr Jebul Suroso, dalam seminar 'Peran Teknologi Laboratorium Medik (TLM) dalam Diagnosis dan Pemantapan Mutu Pengobatan TB’ di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Sabtu (4/5).

Dia menyebutkan, dalam upaya meningkatkan akreditasi prodi, faktor yang paling berperan adalah menyangkut masalah kinerja dosen, kinerja ilmiah dosen, penelitian, pengabdian, kegiatan ilmiah di berbagai level, dan aktivitas mahasiswa baik ilmiah maupun minat bakat.

''Untuk itu, UMP sangat mendukung kegiatan seminar yang digelar Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Kegiatan seperti ini, akan menjadi salah satu upaya peningkatan akreditasi prodi,'' jelasnya.

Dalam kesempatan itu, dia berharap para mahasiswa bisa memanfaatkan seminar untuk mendapat tambahan pengetahuan, sosial networking dan peningkatan softskills. Terlebih seminar dihadiri narasumber yang kompeten di bidangnya, antara lain Kepala BKPM Banyumas dr Purwanto, Ketua AIPTLMI dan PATELKI DPW Jateng Dr Budi Santosa, ATLM Balkesmas Semarang Nurjani S Tr AK, Ketua IAI PC Banyumas Khafidz Nashrudin S Farm Apt.

Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FIKES UMP Endiyono, penyelenggaraan seminar merupakan serangkaian agenda milad UMP yang ke 54. ''Tema seminar kali ini merupakan permasalahan yang seringkali muncul, jadi teman-teman TLM nanti dengan adanya seminar ini dapat mendiagnosis TB dengan benar dan bisa melakukan pemantapan mutu pengobatan,'' ungkapnya.

Endiyono menjelaskan, banyak kejadian di Kabupaten Banyumas dimana pasien  TB harus minum obat sampai 30-31 butir per hari. ''Ini jangan sampai berlarut larut, sehingga nanti teman teman bisa menginspirasi dengan baik pasien-pasien yang sudah terkena TB,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement