Selasa 30 Apr 2019 11:08 WIB

UI Bantu Cegah Penularan TB Paru Lansia

infeksi TB paru pada institusi perawatan lansia mudah terjadi karena banyak hal.

Contoh sampel sputun yang dikumpulkan dari pasien penderita tuberculosis (TB).
Foto: Reuters//Beawiharta
Contoh sampel sputun yang dikumpulkan dari pasien penderita tuberculosis (TB).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tim Pengabdi Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI) membantu mengendalikan dan mencegah penularan Tuberculosis(TB) pada lansia. "Selain itu juga meningkatkan pengetahuan petugas Panti Werdha mengenai infeksi TB paru," kata Ketua Tim Pengabdi Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Ns Dwi Nurviyandari, Selasa (30/4).

Program pengendalian infeksi TB didasarkan atas terdiagnosisnya para lansia yang terinfeksi TB baru di panti sosial tersebut. Pada tahun 2015 ditemukan satu kasus TB paru pada lansia di PSTW Budi Mulia 1. Dwi mengatakan, pada tahun berikutnya meningkat menjadi dua kasus.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FIK UI ini dipusatkan di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung dan Ciracas, Jakarta Timur. Pengmas ini dilaksanakan selama April-Mei 2019 dalam upaya untuk Pengendalian Infeksi Tuberculosis Paru.

Dwi mengatakan pada 2019 ini, lansia yang sudah terdiagnosis terinfeksi TB paru dan sedang menjalani pengobatan TB berjumlah 20 orang. "Sebuah peningkatan yang sangat tajam dan sangat mengkhawatirkan," katanya.

Menurut dia, infeksi TB paru pada institusi perawatan lansia dapat dengan mudah terjadi dikarenakan banyak hal. Di antaranya adalah adanya penurunan daya tahan tubuh lansia, perilaku tidak sehat seperti buang dahak sembarangan, tidak menutup mulut saat batuk dan bersin, gizi kurang, ruangan yang gelap dan lembab.

"FIK UI telah lebih dari 20 tahun bekerja sama dengan Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada lansia melalui praktik mahasiswa, riset dan pengabdian masyarakat," katanya.

Penghuni PSTW adalah lansia telantar, yang sebagian besar masuk dan tinggal di panti bukan atas kemauan sendiri. Mereka umumnya berasal dari keluarga tidak mampu dan memiliki pendidikan yang rendah.

Masalah yang banyak muncul di panti werdha adalah kesehatan, karena lansia dengan berbagai penurunan kondisi fisik dan psikologis menimbulkan keluhan terkait kesehatan.

Kepala PSTW Budi Mulia 1, Akmal Towe, mendukung dan menyambut dengan tangan terbuka program Pengmas FIK UI di Panti. Akmal menuturkan sangat terbantu dengan program pengmas FIK UI yang turut mendukung dalam peningkatan kualitas layanan pada lansia.

"Kami menyadari, walaupun sudah ada 20 lansia yang diisolasi karena TB, mungkin saja masih ada lansia lainnya yang belum teridentifikasi dan berisiko untuk menularkan pada lansia lainnya," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement