Kamis 21 Feb 2019 18:05 WIB

UM Komitmen Bantu Tuntaskan Masalah Kemiskinan

UM diharapkan turut meningkatkan taraf perekonomian bagi masyarakat Jawa Timur

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Universitas Negeri Malang
Foto: malang.go.id
Universitas Negeri Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Negeri Malang (UM) bersama Balai Pusat Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Hal tersebut tertuang dalam nota kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh Rektor UM, Profesor Rofi’uddin dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur, Agus Wahyudi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur (Jatim), Agus Wahyudi, menerangkan, angka kemiskinan di Jawa Timur masih tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2018, angkanya mencapai 10,98 persen. Hal ini menjadi masalah bersama yang harus diselesaikan dengan baik.

"Maka itu, melalui MoU ini kami berharap peran UM untuk turut meningkatkan taraf perekonomian bagi masyarakat Jawa Timur,” jelas Agus melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Kamis (21/2).

Lebih lanjut, Agus Wahyudi, menambahkan, ruang lingkup kerjasama ini mencakup penelitian dan pengembangan. Selain itu, juga ihwal pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian.

“Hal apa saja yang bisa kita lakukan bersama UM dan berdampak positif bagi peningkatan taraf hidup, maka akan kita kerjakan. Intinya kita ingin menuntaskan masalah kemiskinan di Jatim,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UM Profesor AH. Rofi’uddin, mengaku menanggapi positif kerja sama ini. Dia menilai, selama ini UM juga telah berkontribusi dalam pendampingan Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM) melalui program Jalan Lain Menuju Masyarakat Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra).

“Kemiskinan itu harus diatasi dengan multidisiplin. Kita ingin melakukan riset untuk masyarakat ekonomi rendah terkait usaha mereka selama ini seperti apa, bagaimanana cara pemasarannya, bagaimana cara mengelola keuangannya. Nah, setelah ketemu akar permasalahnya baru nanti kita libatkan tim pendamping yang akan mengawalnya. Misalnya terkait produksi makanan, kita bisa libatkan pakar biologi untuk membantu produksi ini,” ungkap dia.

Tahap awal untuk menjalankan program ini, kata dia, harus memetakan daerah sasaran. UM dan Balitbang Pemprov Jatim akan menentukan bersama daerah sasaran ini. Setelah itu, ia melanjutkan, kedua lembaga langsung menjalankan programnya bersama-sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement