Selasa 05 Feb 2019 13:41 WIB

Rektor UI: Disrupsi Ubah Tatanan Kehidupan Manusia

Perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai sektor menyebabkan terjadinya disrupsi.

Rektor Universitas Indonesia Profesor Muhammad Anis.
Foto: Republika/Prayogi
Rektor Universitas Indonesia Profesor Muhammad Anis.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rektor Universitas Indonesia Profesor Muhammad Anis mengatakan dunia saat ini menghadapi empat kekuatan disrupsi yang mengubah tatanan kehidupan manusia sehingga perlu disikapi dengan serius. Perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai sektor menyebabkan terjadinya disrupsi yang memengaruhi hidup manusia.

"Disrupsi yang terjadi pun memunculkan tantangan-tantangan yang harus dihadapi," kata dia di Depok, Selasa (5/2). Disrupsi adalah perubahan fundamental atau mendasar, yaitu evolusi teknologi yang menyasar suatu celah kehidupan manusia.

Anis menjelaskan tentang empat kekuatan disruspi tersebut, yakni pertama adanya industrialisasi dan urbanisasi yang besar di berbagai negara berkembang. Hal itu, kata dia, mendorong terjadinya perubahan pola konsumsi dan investasi di masyarakat negara-negara berkembang.

Kedua, populasi dunia yang terus menua. Pada 2050, diperkirakan lebih dari 80 persen penduduk dunia akan berusia lebih dari 65 tahun. Kondisi demografis itu akan menyebabkan berkurangnya tenaga kerja produktif secara drastis di banyak negara.

Selanjutnya berupa disrupsi teknologi, terutama pada informasi dan teknologi. "Dan bagaimana kita menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Poin ini juga menyebabkan terjadinya perubahan masif dalam dunia pendidikan," kata dia.

Kekuatan keempat adalah konektivitas global yang semakin besar, di mana antarnegara semakin terhubung yang hal itu menyebabkan perubahan besar dalam perekonomian dan sosial. Adanya berbagai tantangan tersebut, lanjut Anis, mendorong UI untuk melakukan berbagai perubahan strategi pengembangan, di antaranya dengan pemutakhiran kurikulum di berbagai program studi.

Upaya tersebut dinilai dapat membuat kurikulum lebih adaptif dan akomodatif terhadap perkembangan teknologi. Ia mencontohkan melalui penawaran berbagai mata kuliah yang membahas artificial intelligence dan big data analysis kepada mahasiswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement