Jumat 01 Feb 2019 13:40 WIB

Rektor UNS Serahkan Huntara Korban Gempa di Lombok

UNS menyerahkan 125 huntara dan meresmikan penggunaan Masjid Nurul Muttaqin.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi menyerahkan 125 unit Hunian Sementara (Huntara) kepada masyarakat korban gempa Lombok di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara, serta meresmikan pembangunan Masjid Nurul Muttaqin Desa Gumantar, dalam  kunjungan kerjanya di Lombok pada Rabu-Kamis (30-31/1). Pembangunan huntara dan masjid tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak yang diinisiasi oleh Tim Tanggap Bencana UNS.
Foto: Humas UNS
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi menyerahkan 125 unit Hunian Sementara (Huntara) kepada masyarakat korban gempa Lombok di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara, serta meresmikan pembangunan Masjid Nurul Muttaqin Desa Gumantar, dalam kunjungan kerjanya di Lombok pada Rabu-Kamis (30-31/1). Pembangunan huntara dan masjid tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak yang diinisiasi oleh Tim Tanggap Bencana UNS.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi menyerahkan 125 unit Hunian Sementara (Huntara) kepada masyarakat korban gempa Lombok di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara. Penyerahan dilakukan dalam kunjungan kerjanya di Lombok pada Rabu-Kamis (30-31/1).

Dalam kunjungan kerja tersebut Rektor juga meresmikan penggunaan Masjid Nurul Muttaqin Desa Gumantar. Masjid tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak yang diinisiasi oleh Tim Tanggap Bencana UNS. Penyerahan Huntara dan peresmian Masjid Nurul Muttaqin disaksikan oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Sarifuddin, serta Camat dan Kepala Desa Gumantar.

photo
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi menyerahkan 125 unit Hunian Sementara (Huntara) kepada masyarakat korban gempa Lombok di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara, serta meresmikan pembangunan Masjid Nurul Muttaqin Desa Gumantar, dalam kunjungan kerjanya di Lombok pada Rabu-Kamis (30-31/1). Pembangunan huntara dan masjid tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak yang diinisiasi oleh Tim Tanggap Bencana UNS.

Dalam kunjungan di desa Gumantar itu, Rektor UNS juga menyerahkan alat pemecah mete untuk peningkatan produksi rumah tangga mete sebagai potensi unggulan di desa tersebut. Potensi yang juga diberdayakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS berupa pemberdayaan desa adat Belek Gumantar yang disepakati bersama masyarakat untuk dikembangkan ke depan sebagai desa wisata.

Saat ini ada 60 orang mahasiswa UNS yang sedang melaksanakan KKN di Gumantar dan 40 orang mahasiswa lainnya di Desa Malaka. Kedua desa tersebut telah dijadikan desa binaan UNS sejak tahun 2015.

"Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dengan UNS di dalam program Tanggap Bencana Gempa Lombok," terang Ravik seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (1/2).

Sementara itu, Koordinator Posko Tanggap Bencana Gempa UNS di Lombok, Hartono menambahkan, UNS telah mendirikan Posko Tanggap Bencana Gempa Lombok yang dipusatkan di Desa Gumantar, Lombok Utara. Posko Tanggap Bencana tersebut merupakan kerja sama dengan berbagai instansi seperti RSUD dr Moewardi Solo, RSO Prof Soeharso Solo, PMI Solo, Pemkab Sragen, SAR UNS, Keluarga Alumni Fakultas Kedokteran UNS, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS Pusat dan Cabang Lombok, Mapala Vagus, IDI dan IBI Klaten serta didukung olah TNI dan Polri.

Program Tanggap Bencana Gempa UNS di Lombok dibagi menjadi tiga tahap. Dimulai dari program tanggap darurat pada pekan pertama pascabencana gempa pada Agustus 2018. Pada tahap kedua berupa tahapan pemulihan dan rekonstruksi. Serta tahap ketiga berupa program perkuatan dan pemberdayaan ekonomi pascagempa yang dilakukan oleh Tim mahasiswa KKN UNS.

Di dalam tahap pemulihan dan rekonstruksi telah dilakukan banyak kegiatan di antaranya pembagian air bersih, pelayanan kesehatan 24 jam, trauma healing, pemulihan administrasi dan pemerintahan desa, perbaikan instalasi air bersih sepanjang lima kilometer (km), pembangunan masjid dan pembangunan rumah semi permanen tahan gempa.

Dalam program perkuatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pascagempa telah dimulai 15 Januari 2019 selama 45 hari yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UNS dengan memusatkan pada program pemuliham ekonomi yang berbasis pertanian. Pendampingan kegiatan tanggap bencana dan KKN ini juga dilakukan bersama keluarga Ikatan Alumni UNS di Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement