Sabtu 19 Jan 2019 17:45 WIB

Kemenristekdikti akan Luncurkan Program KKN Kebencanaan

Masyarakat diberikan edukasi tentang pengetahuan kebencanaan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti), M Nasir saat menghadiri Paparan Capaian 4 Tahun Kinerja Kemenristekdikti, di gedung Prof Soedharto, kampus Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Kota Semarang, Jumat (30/11).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti), M Nasir saat menghadiri Paparan Capaian 4 Tahun Kinerja Kemenristekdikti, di gedung Prof Soedharto, kampus Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Kota Semarang, Jumat (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan segera meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebencanaan pada tahun ini. Upaya tersebut merupakan implementasi mitigasi bencana di lembaga pendidikan.

“Kami akan masukkan KKN kebencanaan, untuk bisa mengedukasi masyarakat agar memahami kebencanaan. Ini mulai berlaku 2019 sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo,” ujar Menristekdikti Mohamad Nasir, Sabtu (19/1).

Sebelum KKN Kebencanaan diterapkan, Nasir mengatakan sudah ada program studi mitigasi bencana di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN). Antara lain Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, Universitas Bung Hatta di Padang, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Selain itu, lanjut Nasir, Kemristekdikti juga akan menggandeng forum perguruan tinggi untuk berkoordinasi tentang peduli bencana. Sehingga diharapkan program KKN ini bisa memberi dampak positif kepada masyarakat.

"Jadi perguruan tinggi betul-betul berperan bagi masyarakat, ini juga termasuk tri dharma perguruan tinggi," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemristekdikti Ismunandar mengatakan, setidaknya perguruan tinggi harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam kaitannya kesiapsiagaan bencana.

“Selama ini ketika terjadi bencana kampus malah kerusakannya lebih parah. Yang seperti itu jangan sampai terjadi lagi,” tegas Ismunandar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement