Senin 24 Dec 2018 15:16 WIB

Tim IPB Kumpulkan Data Pertanian Terdampak Tsunami

IPB fokus untuk mendata dampak bencana terhadap sektor pertanian dan perikanan

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Foto udara kerusakan akibat tsunami Selat Sunda di wilayah pesisir Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018).
Foto: Antara/HO/Susi Air
Foto udara kerusakan akibat tsunami Selat Sunda di wilayah pesisir Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Tim Aksi Sigap (TAS) Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai melakukan pengumpulan data aktivitas pertanian di pesisir Banten yang terdampak bencana tsunami. Aktivitas pertanian yang diamati mencakup sektor peternakan, budidaya tanaman, perikanan, pelabuhan nelayan, serta infrastruktur pengolahan ikan.

“IPB fokus pada penguatan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Ini supaya nanti bisa lebih fokus,” kata Koordinator TAS, Yonvitner saat dihubungi Republika.co.id, Senin (24/12) siang.

Yonvitner mengatakan, IPB belum akan fokus kepada penyebab bencana tsunami yang melanda pesisir Banten dan Lampung pada Sabtu (23/12) lalu. Namun, IPB secara garis besar akan lebih fokus untuk mendata dampak bencana terhadap sektor pertanian dan perikanan.

Data yang dikumpulkan tersebut akan digunakan untuk menyusun strategi upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Terutama, bagi masyarakat yang selama ini mencari penghidupan dari kedua sektor tersebut.

Ia menjelaskan, untuk sementara personel hanya lima orang karena tim belum melakukan pemetaan wilayah secara detail. Di satu sisi, tim masih belum memiliki posko khusus. Pada saat tim pertama tiba telah disalurkan bantuan berupakan pakaian dan makanan yang dikumpulkan oleh perguruan tinggi.

Pada Selasa (25/12), Yonvitner mengatakan akan kembali mengirim dua orang personel untuk bergabung. Mereka, meupakan staf ahli, pegawai IPB, hingga mahasiswa. Hal tersebut sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. “Personel tim akan kita tambah terus sembari kita menentukan titik posko tim,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement