Senin 24 Dec 2018 14:11 WIB

28 Mahasiswa Undip Selamat Pascatsunami di Pulau Legundi

Para mahasiswa sedang melaksanakan riset lapangan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Esthi Maharani
 Sebanyak 47 orang korban termasuk 7 orang anak-anak dari Pulau  Legundi, Provinsi Lampung, dievakuasi dengan mengggunakan kapal patroli  Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KPLP KNP. 336 ke Pelabuhan  Panjang.
Foto: dok. Istimewa
Sebanyak 47 orang korban termasuk 7 orang anak-anak dari Pulau Legundi, Provinsi Lampung, dievakuasi dengan mengggunakan kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KPLP KNP. 336 ke Pelabuhan Panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sebanyak 28 mahasiswa Universitas Diponogoro (Undip) Semarang selamat dari gelombang tsunami saat berada di Pulau Legundi, Kabupaten Pesawaran, Sabtu (22/12) malam lalu. Para mahasiswa yang sedang melaksanakan riset lapangan di pulau tersebut masih beristirahat di Mes Tamu Sekolah Diniyyah Putri, Lampung.

Keterangan yang diperoleh Republika, Senin (24/12), para mahasiswa tersebut sedang melakukan ekspedisi riset di Pulau Legundi, Pesawaran. Ekspedisi tersebut dipimpin dosen pembimbing Ita Riaiasih dan juga Irfan Lazuardi, mahasiswa S-2 Magister Ilmu Lingkungan Universitas Lampung.

Alhamdulillah mahasiswa Undip selamat pascatsunami di Lampung. Sejak semalam, mereka bermalam di Mes Tamu Perguruan Diniyyah Putri Lampung di Kabupaten Pesawaran,” kata Hertanto, sumber yang ada di Unila, Senin (24/12).

Menurut dia, Ikatan Keluarga Alumni Undip yang ada di Lampung mambawa salah seorang mahsiswa Undip yang menderita sakit ke rumah sakit terdekat. Mereka juga diberikan obat-obatan ringan, pakaian, serta makanan.

Para mahasiswa tersebut dievakuasi warga dari Pulau Legundi ke kantor gubernur Lampung. Kegiatan mahasiswa dan dosen Undip tersebut sedang melakukan ekspedisi pendataan destinasi objek-objek wisata baru di Lampung. Ekspedisi direncanakan dari 20 Desember hinggga akhir 2018.

Keterangan yang diperoleh, saat para mahasiswa dan dosen sedang melakukan rapat, air laut naik ke daratan pulau secara mendadak meninggi hinga mendekati atap-atap rumah penduduk. Para mahasiswa dan dosen bisa selamat dan setelah air surut mereka masih mencari barang berharga yang masih tersisa. “Tetapi, banyak barang elektronik, seperti laptop sudah terendam air laut,” kata Hertanto.

Sebelumnya, Undip memastikan mahasiswanya selamat dari tsunami Selat Sunda yang menghantam pesisir Selatan Provinsi Lampung, Sabtu malam lalu. Mahasiswa dan dosen Undip berada di Pulau Legundi untuk riset.

Para mahasiswa Undip ini tergabung dalam tim Unit Kegiatan Selam (UKSA) dan Seagrass Conservation and Research Center (SEACREST) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Beberapa saat setelah terjadi tsunami, komunikasi kampus dengan para mahasiswa ini tidak dapat dilakukan, bahkan ke-12 mahasiswa ini sempat dikabarkan terjebak di Pulau Legundi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement