Senin 24 Dec 2018 13:03 WIB

IPB Terjunkan Tim Aksi Sigap ke Banten

IPB secara insitusi akan turun ke lapangan secara bertahap

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Haura Hafizhah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah warga yang terkena dampak bencana Tsunami berada dipengungsian masjid Jami Al-Rodo, Panimbang, Banten, Ahad (23/12).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga yang terkena dampak bencana Tsunami berada dipengungsian masjid Jami Al-Rodo, Panimbang, Banten, Ahad (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Institute Pertanian Bogor (IPB) menerjunkan Tim Aksi Sigap (TAS) ke kawasan terdampak bencana tsunami di Banten, Senin (24/12).  TAS IPB dikoordinasikan langsung oleh Kepala Pusat Studi Bencana LPPM IPB, Yonvitner.

Rekotr IPB Arif Satria mengatakan, IPB secara insitusi akan turun ke lapangan secara bertahap dalam mendampingi Provinsi Banten dalam proses penanggulangan bencana. Penerjunan tim tersebut sebagai tanggung jawab perguruan tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, khususnya pendampingan.

"Pada tahap emergensi respon ini IPB membantu dalam penyaluran bantuan kepada pengungsi yang ada di posko pengungsian  di sekitar kawasan bencana. Selanjutnya, akan dilakukan pemantapan untuk mempersiapkan proses evakuasi dan rehabilitasi jangka panjang,” kata Arif dalam keterangan resmi diterima Republika.co.id, Senin (24/12).

Arif menuturkan, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan dan Kabupaten Labuan yang berada di Provinsi Banten merupakan daerah yang memiliki keterkaitan dan kerjasama dengan IPB. Terutama dalam pengembangan pertanian, perikanan kelautan serta pengembangan kapasitas masyarakat.

Pada penerjunan tim pertama ini, Arif menjelaskan mereka bertugas untuk melakukan koordinasi dengan Posko HA-IPB Banten di Kabupaten Labuan. Hal itu menyangkut pengiriman dan pemberian bantuan kepada korban bencana di posko bencana di empat wilayah. Yakni Kecamatan Sumur, Panimbang, Carita, dan Anyer. Selain itu, TAS bertugas untuk mengumpulkan data dan dokumentasi lokasi yang terdampak bencana.

Kepala LPPM IPB, Aji Hermawan menyatakan, TAS sudah menyiapkan segala keperluan untuk para korban bencana. Oleh sebab itu, ia mengatakan kehadiran IPB tidak hanya sebatas tim yang bergerak saat bencana terjadi, namun juga iktu mendampingi dalam proses pemulihan pasca bencana.

Untuk diketahui, bencana tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12) yang menerjang Pesisir Banten dan Lampung telah menewaskan lebih dari 200 jiwa. Tak hanya korban jiwa, tapi ikut melumpuhkan berbagai aktivitas ekonomi masyarakat disepanjang kawasan pesisir Lampung dan Banten.

Selain sebagai pusat kawasan wisata, disepanjang pesisir Banten dan Lampung juga terdapat aktivitas ekonomi lain yang turut terdampak yaitu jasa kelautan, pertanian, perikanan dan kelautan serta perkebunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement