Selasa 27 Nov 2018 18:57 WIB

Hadapi Industri 4.0, UGM Gandeng Industri

UGM adalah kampus ketiga yang mendapatkan laboratorium dari Honeywell.

UGM
UGM

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Industri 4.0 yang dicirikan dengan cyber-physical system dinilai telah mengubah tatanan industri yang telah mapan saat ini. Menghadapi revolusi industri tersebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia berusaha merespons dengan sigap dan tepat.

"Fakultas Teknik (FT) UGM meyakini kemitraan dengan industri, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci penting dalam menyongsong revolusi industri baru tersebut," ujar Wakil Dekan Fakultas Teknik UGM bidang Kerjasama, Ir Sugeng Sapto Surjono, dalam konferensi pers, Selasa (27/11).

FT UGM, kata dia, pun terus mendorong para dosen dan mahasiswa untuk terus meningkatkan mutu dan relevansi penelitiannya, tidak hanya untuk publikasi ilmiah, tetapi juga menjawab tantangan nyata dunia industri dan masyarakat.

Untuk memberi gambaran pada masyarakat tentang berbagai teknologi yang sudah dikembangkan, pada 27-28 November ini FT UGM memamerkan sebagian karya-karya dosen dan mahasiswa. Pameran ini diselenggarakan dalam rangkaian dies Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-73 dan peresmian laboratorium Honeywell-UGM Connected Laboratory.

"Kami senang bisa ikut terlibat untuk membantu UGM menjawab tantangan nyata di dunia industri ini. Pendidikan memang menjadi sektor dimana kami ingin berinvestasi," ujar Corporate Communications PT Honeywell Indonesia, Anton Susanto.

UGM adalah kampus ketiga yang mendapatkan laboratorium dari Honeywell. Sebelum UGM, dua kampus lainnya adalah Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Peresmian laboratorium tersebut rencananya akan dilakukan Rabu (28/11) besok dengan menghadirkan Menristekdikti Mohamad Nasir, Dubes AS untuk Indonesia Joseph R Donovan, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement