Selasa 06 Nov 2018 20:55 WIB

UGM Buka Suara Soal Kabar Perkosaan

UGM akan mengambil langkah tegas untuk dibawa ke ranah hukum.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Korban perkosaan (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Korban perkosaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabar pemerkosaan yang terjadi di salah satu kegiatan Universitas Gadjah Mada (UGM) ramai beredar di media sosial belakangan. Setelah beberapa hari diperbincangkan, UGM akhirnya buka suara menanggapi itu.

Melalui Kepala Humas dan Protokol, Iva Ariani, UGM mengeluarkan empat poin tanggapan. Pertama, UGM berempati terhadap penyintas dan telah serta tengah mengupayakan agar penyintas mendapat keadilan.

Kedua, sebagai salah satu upaya menyelesaikan persoalan ini, UGM telah dan terus mengupayakan agar penyintas mendapatkan perlindungan dan keadilan. Ketiga, ia membenarkan adanya tim investigasi yang dibentuk.

Ia menuturkan jika tim investigasi telah memberikan rekomendasi kepada pimpinan universitas yang kemudian telah dijalankan. Terakhir, UGM akan segera mengambil langkah-langkah nyata yang diperlukan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

Terkait rekomendasi yang diberikan tim investigasi kepada rektorat, Iva menuturkan di antaranya adalah evaluasi nilai KKN. Selain itu, ada penjatuhan hukuman dan mengikuti konseling psikologi.

Namun, untuk rekomendasi dari tim independen, Iva mengungkapkan belum ada. Meski begitu, ia menegaskan UGM akan mengambil langkah tegas untuk dibawa ke ranah hukum agar keadilan bisa ditegakkan.

"UGM pasti akan membantu korban mendapatkan keadilan," kata Iva, Selasa (6/11) sore.

Ia menambahkan, jika pelaku terbukti melakukan pemerkosaan yang merupakan tindak pidana, dipastikan akan ada sanksi tegas secara akademik. Sebelumnya, kabar pemerkosaan dalam kegiatan UGM meluas usai beredar di media sosial.

Melalui situs Balairung Press, cerita terjadinya pemerkosaan cukup runtut dijelaskan. Dari sana, pemerkosaan dikabarkan terjadi tahun lalu dalam sebuah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dalam beberapa jam, sebuah petisi daring di situs www.change.org sudah ditandatangani puluhan ribu orang. Mereka meminta kasus pemerkosaan KKN UGM tersebut diusut tuntas.

Sayangnya, link berita berjudul Nalar Pincang UGM atas Kasus Perkosaan yang diposting www.balairungpress.com kini sulit dibuka. Setelah setidaknya beberapa hari mudah dibuka, kini link berita hanya menampilkan keterangan bertuliskan connection timed out. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement