Jumat 02 Nov 2018 16:25 WIB

Senyum Tawa Mahasiswa Asing Bersama Lansia di Sleman

Kunjungan dilakukan ke Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah mahasiswa asing peserta summer course FKKMK UGM saat berinteraksi dengan para lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Sejumlah mahasiswa asing peserta summer course FKKMK UGM saat berinteraksi dengan para lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 23 mahasiswa asing yang tengah berada di DIY melakukan kunjungan ke salah satu panti jompo di Kabupaten Sleman, DIY. Kunjungan itu ternyata sukses menuai tawa bahagia baik bagi para mahasiswa maupun para lansia.

Kunjungan sendiri diinisiasi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Itu menjadi salah satu rangkaian kegiatan Summer Course yang digelar rutin tiap tahun sejak 2016.

Kegiatan itu berlangsung tiga pekan mulai 29 Oktober-16 November 2018. Peserta merupakan mahasiswa sampai pakar-pakar dari kampus-kampus mitra luar negeri UGM mulai dari Malaysia, Belanda, Yunani, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Singapura.

Kunjungan lapangan dilakukan ke Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta. Puluhan peserta-peserta asing itu bergabung dengan 34 mahasiswa-mahasiswa domestik dari UGM.

Mahasiswa Prodi Keperawatan dari Mahidol University Thailand, May Pawena, mengaku tertarik mengikuti program ini karena memang berkaitan langsung dengan apa yang ditekuninya. Terutama, soal pelayanan kesehatan dan perawatan lansia. "Saya bisa tahu lebih banyak tentang perlindungan komunitas lansia di sini," kata Pawena.

Senada, mahasiswi dari Universitas Vray Belanda, Julia De Qerrol, mengaku turut senang dapat berkunjunga ke salah satu panti jompo di Indonesia. Terlebih, ia belum pernah melakukan kegiatan seperti itu di Belanda. "Saya sangat senang bertemu dan melihat mereka banyak aktivitas dan selalu bergembira," ujar Qerrol.

Selain berdialog, peserta-peserta yang dibagi ke beberapa kelompok menghadirkan sejumlah permainan yang melibatkan langsung para lansia. Walau tertatih karena perbedaan bahasa, baik peserta maupun lansia berusaha saling memahami.

Salah satu lansia yang sudah tinggal di Balai PSTW Yogyakarta lima tahun ini, Parman (69), merasa gembira mendapat kunjungan tersebut. Ia menilai, itu jadi bagian untuk bisa menghadirkan motivasi kepada dirinya sendiri.

Untuk itu, Parman mengikuti hampir setiap permainan yang ditawarkan para peserta summer course. Ia berharap, kehadiran mereka dapat memberikan motivasi untuk terus semangat menjalani kehidupan yang lebih baik.

"Bagi saya kunjungan ini semacam terapi untuk selalu menyegarkan jiwa karena kami di sini merasa tinggal menunggu kapan dijemput oleh Yang Maha Kuasa," kata Parman, yang sudah berusia 69 tahun tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement